Sabtu, 09 Januari 2016

My Journey with Zenius



Logo apa tuh? Hehe.
Untuk pertama kalinya dalam hidup, gue akan berbagi cerita di blog tentang pengalaman menggunakan Zenius Education!
Sebelumnya buat yang belum tahu Zenius itu apa, bisa klik disini.

zenius.net itu adalah website yang menyediakan ribuan video gratis pembelajaran dari kelas 1 SD sampai 12 SMA. Semua pelajaran! Mau IPA atau IPS, semua ada! Kurikulum KTSP atau 2013 ada! Soal dan Pembahasan UN ada! SBMPTN juga ada! Kece nggak tuh?

Gue nggak mau promosi disini. Karena gue sendiri bukan sebagai pendiri Zenius. Bukan. Bukan juga karyawan Zenius. Apalagi tutor! Ya walaupun dalam hati terdalam gue ingin menjadi tutor. Nggak mungkin sih.

Tapi...

"Jangan takut untuk bermimpi!"

"If your dreams don't scare you, they are not big enough."

Begitulah quotes yang pernah gua dengar dan selalu memotivasi gue.

Oke. Back to topic!



Awalnya, gue yang kuper ini nggak tahu apa-apa soal Zenius. Sampai suatu ketika, teman gue ngajak belajar bareng dalam rangka mempersiapkan Ujian Kenaikan Kelas. Kita sama-sama buta pelajaran disaat itu mungkin karena (mohon maaf) guru-guru kita ini kalo ngajar kurang bisa dimengerti sama muridnya atau salah muridnya juga sih kurang rajin seperti gue ini. Duh! Padahal, kita udah kelas sebelas semester dua, anak IPA, dan kita sangat buta pelajaran IPA saat itu! Haduh!

Waktu itu, gue dan teman-teman akhirnya sepakat bikin kelompok belajar. Kita coba baca-baca dan pelajarin materi dari buku. Kita coba liat soal-soal yang ada.

"Kok susah, ya?"
"Ya Tuhan, ini susah banget!"
"Fix nggak bisaaa!!"

Nggak ada yang kita bisa sama sekali. Udah gitu, kita sama-sama nggak ada yang ikut bimbingan belajar di luar. Kalo dibilang sedih, ya sedih.



Dari situ gue mulai berfikir dan menyadari kalau belajar itu nggak cuma dari sekolah aja. Dan nggak cuma dari buku pelajaran itu-itu aja. Ilmu pelajaran, terlebih IPA, itu luas dan gue sadar gue amat-sangat tertinggal. Padahal sedikit lagi gue akan menghadapi UN, SNMPTN, SBMPTN, atau bahkan UM kalau nanti mau masuk PTN secara mandiri. Kalau mau bimbel, biaya jutaan, jujur gue nggak mau ngeberatin orang tua.

Kemudian ada salah satu teman kelompok belajar gue memperkenalkan gue sama Zenius ini. Dia tau info ini dari temannya yang langganan Zenius. Awalnya, dia coba pinjam akun Zenius temannya dan nunjukkin ini ke kelompok belajar. Gue merhatiin satu persatu video materi pelajaran kelas 11 IPA Kurikulum 2013, dan gue langsung terkesima! Maklum, gue nggak pernah ikut bimbel dan nggak pernah ngeliat pembahasan se asik ini.
Buat kalian yang belum pernah nyoba buka Zenius, gue saranin coba buka dulu yang untuk umum (bukan member) walau akses videonya terbatas tapi kalian bisa lihat contoh cara pengajarannya yang asik banget. Kenapa gue bilang asik banget? Karena pembawaannya sederhana. Penjelasan gaya anak muda ke anak muda. Mudah dipahami, adalah first impression gue sama Zenius.

Dan akhirnya hari-hari Ujian Kenaikan Kelas kami habiskan dengan belajar bareng dibantu Zenius, dan Alhamdulillah, Puji Syukur, ujian jadi terasa lebih mudah. Terlebih Kimia, gue suka banget penjelasan materi Kimia dari Zenius yang dijelaskan sama kak Yoki!
Fans banget sama cara ngajarnya kak Yoki!
Ilmu dapat, hasil ujian gue pun memuaskan!!

Dan yang membahagiakan. Mengharukan. Membuat pengen nangis adalah...
Gue dapat tiga besar di kelas.
Pas kenaikan!

Padahal gue buta pelajaran. Seperti yang sudah gue jelaskan di awal. Unbelievable kan?!
Dari situ gue berjanji, kelas baru harus langganan Zenius!

Sekolah tercinta


Ada logo apalagi tuh? Sedikit cerita, itu sekolah gue, hehe. Yang 'katanya' termasuk salah satu unggulan di kota Tangerang. Katanya. Dan sekarang gue kelas 12.

Kenaikan kelas dua belas, setelah menyelesaikan kesibukan dengan ekskul gue, gue mulai langganan Zenius. Karena belum ada pengalaman, gue yang masih bingung ini berlangganan dengan cara coba-coba. Katanya sih bisa langsung langganan ke Indomaret. Yaudah satu Indomaret gue coba datangin dan bilang ke kasirnya,
"Mbak saya mau langganan Zenius,"
tapi kasirnya malah nanya balik,
"Zenius itu apa ya mbak?".

Diserang balik gitu, dan gue malas jelasin panjang lebar akhirnya gue keluar dari Indomaret itu dan ke Indomaret lain yang kasirnya lebih mengerti. Sampai di Indomaret lain, gue dapat perlakuan yang sama. Kalau dibilang sedih, ya sedih.

Gue pun akhirnya buka Zenius lagi dan lihat selain Indomaret apa ada pilihan lain langganan lain, ternyata pilihannya transfer. Karena gue malas kalau harus ke Bank, gue nggak punya rekening. :(

Gue lihat lagi cara langganan di Indomaretnya ini gimana, kok kasirnya kebanyakan nggak tahu. Setelah baca lagi dengan teliti, ternyata Indomaret cuma nyediain Voucher premium. Vouchernya saja. Bukan cara langganannya. Kita harus buat akun Zenius sendiri, lalu diisi Voucher supaya bisa jadi pelanggan premium. Bodohnya gue udah suudzon dan nyalahin mbak-mbak Indomaret walaupun dalam hati. Akhirnya tanpa pikir panjang... gue pergi ke Indomaret lagi dan tunjukin screenshoot-an cara beli Voucher Zenius ke kasir dan akhirnya kasirnya ngerti. Yeay!

Tapi ternyata kesulitan tidak sampai di situ saja. Setelah Voucher gue dapat, dan masukin kode yang ada di struk. Eh, kodenya nggak bisa. Apa salah hamba ya Tuhan... Mau bikin Zenius aja susah banget.
Akhirnya gue buka e-mail dan ngirim e-mail ke CS Zenius soal kesalahan kode ini. Terus, nggak lama kak Febi, CS Zenius, balas e-mail gue. Dan setelahnya, ada e-mail masuk lagi yang isinya kode yang harus dimasukin ke Zenius. Oalah, ternyata tadi e-mail yang isinya kode belum sampai, hehe. Jadi malu udah ngirim e-mail ke CS Zenius.
Udah beli nggak tau cara pakenya, malu-maluin.

Setelah masalah mempremiumkan akun sudah beres, akhirnya gue bisa belajar dengan tenang. Setiap ada materi yang gue nggak ngerti, gue buka Zenius dan jadi ngerti. Belajar Zenius kapan aja juga bisa, ini yang bikin Zenius lebih super dibanding bimbel yang cuma bisa konsul di jam-jam tertentu aja. Gue bahkan sering akses Zenius tengah malam di saat ada tugas yang susah dan besok udah deadline, hehe.

Yang deadline ini nih yang menyebalkan!

Pernah suatu ketika gue harus presentasi dadakan materi Kimia yang belum dipelajari sama sekali. Guru Kimia gue ini memang nuntut muridnya untuk kreatif, sesuai sih dengan Kurikulum 2013. Akhirnya gue cari-cari bahan mentah di internet buat dipelajarin, tapi masih kurang ngerti. Lagi-lagi gue buka Zenius, ya lumayan ngerti lah. Tapi masih lumayan, belum menguasai banget.
Daripada salah ngajarin teman sekelas, yaudah besoknya gue presentasi dengan cara persis seperti penjelasan kak Yoki... dan sukses!

Thank you kak Yoki!

Itu penjelasan yang gue pernah bawain di kelas.
Teman-teman di kelas juga bilang ngerti. Aahh senang banget!

Gue sering pamer kesuksesan gue di Zenius. Cerita gue dari yang nggak ngerti asam-basa sampai kimia unsur.
Kok Kimia terus yang diomongin? Ya karena gue minatnya sama Kimia.
Tapi Biologi gue juga lumayan kok belajar di Zenius.Terus pernah gue bawain print-an soal UN dari Zenius. Dan bikin teman-teman bertanya-tanya itu logo apa, hehe. Akhirnya gue curhat tentang Zenius lagi. Dibiliang testimoni mulu, bodo amat. Ya nggak apa-apa lah biar teman-teman gue juga sukses! Padahal gue juga baru berilmu dikiiiiit banget dan masih butuh support. Ya seenggaknya, hehe.

Ohiya, gue juga tergabung di salah satu grup Line pejuang-pejuang SBMPTN 2016 dan sering mereka ngomongin Zenius! Bangga dong gue udah tau duluan, jadi nggak kayak orang bloon. Btw, kebanyakan sih suka kak Sabda...

Gue bersyukur bisa langganan Zenius, walaupun telat, tahunya baru kelas sebelas, tapi nggak ada yang salah dari terlambat, daripada nggak sama sekali...

Niatnya gue mau belajar lagi lebih rajin buat SBMPTN nanti... dengan Zenius pastinya! Dan kalau gue bisa masuk PTN yang gue mau (aamiin) gue bakal berbagi kisah lagi di blog ini. See you!

Sebagai penutup, ada quotes bagus.


Much love for Zenius Education!