Jumat, 24 Juni 2016

A Thing You Never Know (CERPEN)

'Aku bagai berjalan di atas kerikil kehidupan
Semua jalan hidup katanya sudah dibukukan
Tapi aku merasa salah jalan
Bersamamu memang inginku, mimpiku
Tapi benarkah takdirku adalah mendampingimu?
Aku masih meragukan hal itu'
[28 Desember 2023]
(04.11 WIB)
Azri menutup buku hariannya. Ia tidak ingin menulis lebih banyak sajak keluhan lagi. Ia memasukkan buku hijaunya ke dalam tas jinjingnya. Sudah penuh. Ia terpaksa harus menaruhnya di laci. Lalu pandangannya beralih menatap wajah polos seorang lelaki yang sedang tidur di hadapannya. Tampan. Lugu. Ah, sangat berat baginya melepaskan lelaki ini. Lelaki yang sudah sepuluh tahun didambanya. Lelaki yang tiba-tiba dihadirkan Tuhan ke hadapannya setelah perpisahan panjang. Lelaki yang sebulan lalu meminangnya tanpa pernah ia ketahui alasannya. Lelaki misterius ini...
Azri mengangkut tasnya. Berat. Tapi tidak lebih berat dari beban hati yang ia rasakan selama sebulan mengarungi bahtera rumah tangga dengan Dharma. Ia membuka pintu kamar dengan hati-hati, memandang Dharma dengan sedih, lalu meninggalkannya.
'Maaf saya butuh waktu untuk berpikir. Juga kamu perlu waktu untuk memikirkan apakah tidak menyesal menikah dengan saya. Sebelum semua terlambat. Maafkan saya.'
(05.02 WIB)
Di depan loket kereta, Azri memilih tujuan. Haruskah ia pergi ke rumah orangtuanya? Oh, tidak. Ia tidak ingin orangtuanya jadi khawatir. Ia baik-baik saja. Ia hanya perlu waktu untuk berpikir jernih, dan siapa kiranya yang bisa ia datangi?
Azri berpikir sesaat dan kemudian pilihannya terjatuh pada...
'Ting nong'
Bel rumah kediaman seseorang dipencet oleh Azri. Penghuninya berlari cepat menuju pintu.
“Assalamu'alaikum.”
“Astaga! Kamu ngapain disini? Haa!! Abang mana?” Bella menengok kanan kiri memastikan keberadaan kakaknya. Azri langsung terisak di hadapannya. “Di rumah,” Azri menjawab sambil sesegukan. Bella semakin tidak mengerti. Akhirnya ia mempersilahkan Azri masuk.
“Oke kamu masuk dulu, aku mau mandi dulu, bau kue,” ujar Bella sambil berlalu.
“Kak Rangga sama Nat-Lit nggak di rumah?”
“Oh, kak Rangga sama temennya ngajak anak-anak jalan.”
Azri mengangguk. Ia menyeka air matanya tadi. Di ruang tamu ia memandang foto keluarga Bella. Pasangan Bella - Rangga dengan anak kembarnya yang umurnya baru dua tahun, Natri Umira dan Lithi Umira. Natrium dan Lithium. Azri tersenyum membayangkan kejadian ketika Bella dan Rangga berdebat menentukan siapa yang akan memberi nama untuk anaknya. Bella bertaruh kalau anaknya kembar, ia yang akan memberinya nama, sedangkan sang suami meyakini anak mereka tidak kembar. Ketika lahir anak kembar, Bella langsung menamai anaknya dengan apa yang sedang ada di fikirannya. Rangga yang sebenarnya tidak setuju karena merasa namanya aneh, terpaksa menyetujuinya.
Sebenarnya Azri sudah mengira kalau anak Bella pasti kembar, mengingat Bella dan Dharma adalah saudara kembar. Kembar yang tidak identik. Dharma tinggi dan Bella pendek. Dharma pendiam dan Bella cerewet. Dharma suka perempuan dan Bella suka laki-laki. Itu kalimat yang suka Bella lontarkan kalau sedang membahas Bella dan Dharma yang tidak ada mirip-miripnya.
“Maaf ya zri lama,” ujar Bella sambil duduk di hadapan Azri. Azri mengangguk. Bella langsung menyerang Azri, “Kamu harus cerita kenapa kamu bisa disini, dan kenapa nggak sama abang?”. Azri bercerita menahan air matanya yang akan tumpah.
(12.33 WIB)
“Oh, begitu ya...”
Azri mengangguk kecil. Ia sudah tidak menangis lagi. “Gini, Zri, aku tau banget tabiatnya dia. Dia nggak mungkin melakukan sesuatu tanpa alasan,” Bella mencoba meyakinkan Azri. “Dia nikahin aku tanpa alasan!” Azri ngotot. “Tapi bisa aja kan dia malu, atau merasa belum waktunya menyentuh kamu. Atau dia nggak normal, hehe,” Bella mencoba mencairkan suasana tapi dibalas tatapan tajam oleh Azri. “Oke dia normal! Tapi... tadi apa kamu bilang? Dia nikahin kamu tanpa alasan? Dia punya alasan tau!” Balas Bella ngotot. Kemudian berlalu dari ruang tamu.
Azri bingung menatap Bella yang tiba-tiba berlalu. Barusan Azri panjang lebar menceritakan sikap suaminya, yang sudah sebulan menikahinya tapi belum pernah menyentuhnya sama sekali. Ya, itu yang mengganjal perasaan Azri selama ini. Dharma meminang Azri tiba-tiba, tanpa ada hubungan pacaran. Dharma juga tidak pernah mengatakan perasaannya. Azri malah takut kalau selama ini Dharma kasihan terhadapnya sehingga memilih menikahinya. Itu keraguan yang selama ini ia rasakan.
“Zri, shalat Dzuhur dulu! Nanti aku kasih tau alasannya!” Bella berteriak dari kamarnya.
---
“Tas kamu berat juga yaaa...” ujar Bella sambil mengangkut tas Azri menuju kamar tamu. Azri mengikuti dari belakang. Bella tiba-tiba menghentikan langkah melirik Azri sekilas. “Kamu yakin mau nginap disini?” Bella melanjutkan langkahnya lagi, sambil mencari kunci. “Iya, dua hari mungkin”. Bella menghela nafas.
“Kenapa? Maaf ya Bell aku ngerepotin kamu,” sesal Azri. Bella membuka pintu mempersilahkan Azri merapikan bawaannya. “Bukannya gitu, kakak ipar... tapi kalau abang nanti nanya ke aku gimana?” tanya Bella sambil memperhatikan Azri yang mulai mengeluarkan bajunya. “Bilang aja kamu nggak tau, please,” mohon Azri. Bella mendesah. “Apa boleh buat.”
“Oh iya tadi katanya mau kasih tau sesuatu?”
(14.03 WIB)
Azri memandang sebuah binder bersampul Spider-man warna biru. Baru saja Bella memberikan benda itu kepadanya. Bella mengatakan bahwa dia menemukan buku ini saat beberapa waktu lalu membantu orangtuanya pindah rumah. Ia menemukan buku itu di kamar bekas kakaknya dulu, jadi sudah pasti itu adalah milik Dharma sang kakak. Bella mengatakan ia baru membacanya sebagian dan ia berpikir kalau Azri lah yang lebih pantas membacanya.
Kening Azri berdenyut. Ia ragu apa harus membacanya atau tidak. Membacanya sama dengan membawa diri masuk ke kenangan Dharma kan? Apa ia siap? Bukankah ia pergi untuk menjernihkan pikirannya? Apa setelah membaca ini pikirannya akan menjadi jernih atau semakin keruh? Entah. Yang jelas naluri penasaran sebagai seorang istri, membawanya masuk ke dalam kenangan lama suaminya.

------------------------------
[27-09-2013]
Bro, gua ngga nyangka harga lo mahal juga sebagai seorang sebuah buku. Mulai hari ini lo harus jadi temen gue selayaknya dia dengan temennya yang hijau itu ya? Gua namain lu SpiDharman.
***
Seorang gadis berseragam SMA menutup bukunya begitu terdengar suara langkah kaki mendekat menuju mejanya.
“Hai,” ujar suara pemilik langkah, lelaki. Gadis itu mendongakkan kepalanya. “Kamu siapa?” tanya gadis itu dingin. Sang lelaki tersenyum simpul, tidak menjawab. “Itu apa?” dia balik bertanya menatap buku hijau di dekapan sang gadis. Si gadis mengamati si lelaki dari atas ke bawah. “Kenapa? Kita kan sekelas. Saya ketua kelas kamu.”
Gadis itu membulatkan mulutnya.

------------------------------
[30-09-2013]
Bro, sorry gua gabisa sering-sering ngisi lu. Gue sekarang sibuk banyak kerja kelompok. Iya, ada juga yang sama si cewek buku hijau. Lu mau gua kenalin sama buku hijaunya nggak? Kapan-kapan ya, bro.
***
“Sorry gue telat!”
Semua pasang mata yang datang memandang ke arah suara dari pintu masuk, terkecuali seorang gadis yang asyik dengan laptopnya. Si lelaki termenung menatap si gadis. “Woy, bengong! Sini masuk jangan di pintu aja, Dhar!” ujar salah satu teman menegur. Yang dipanggil Dhar segera masuk mengambil tempat di sebelah si gadis. “Bagian kerja saya yang mana?” tanyanya sambil lekat menatap si gadis. Si gadis balik menatap, ia terkesiap. “Nama kamu siapa?” tanyanya polos. “Dharma. Nama saya Dharma,” jawab Dharma tegas. “Ohiya. Dharma kamu edit slide satu sampai tujuh ya, nanti kalau udah panggil saya,” jawab si gadis sambil berlalu.
“Azri!” seru Dharma. Yang dipanggil langsung menoleh. “Kamu mau kemana?” sambungnya. “Duduk di ayunan luar,” jawab Azri singkat kemudian berlalu. “Saya ikut!” jawab Dharma sambil mengangkut laptop menuju ayunan depan. Anggota kelompok yang lain hanya menggeleng memperhatikan kelakuan ketua kelasnya yang belakangan ini aneh, namun sesaat kemudian kembali tenggelam dengan aktivitasnya.


------------------------------
[04-10-2013]
I'm trying to show my affection. Ini nggak salah kan, bro? Hari ini hari yang panjang...
Kita tabrakan. Kerja kelompok bareng (lagi). Piket bareng pertama kalinya. Pulang bareng? Hemm belum berani ngajaknya.
Hari yang berkesan. Apa dia ngerasa hal yang sama? I hope so.
***
Azri berlari menyusuri koridor menuju kelasnya yang letaknya hampir di ujung gedung. Tadi ia terlambat dan harus menjalani hukuman piket. Ia menyelesaikan hukumannya dan bergegas menuju kelas. Sudah pukul tujuh lewat seperempat jam. Pasti guru PPKn sudah memberi banyak materi. Guru itu sangat teliti dalam nilai kedisiplinan dan sejujurnya ia tak ingin terlambat di pelajarannya. Azri meraih gagang pintu kelasnya dengan cepat dan tiba-tiba...
‘Bruk’
Azri merasa dirinya terpental satu meter dari tempat asalnya. Ia meringis kesakitan. Di depannya terpampang sepasang kaki nan panjang. Azri menoleh ke atas. Laki-laki super duper tinggi yang menabraknya ini menawarkan tangannya untuk membantunya bangun. Azri menolaknya dan bangun sendiri. “Bukan muhrim,” tolak Azri. Dharma menarik kembali tangannya, seolah menyesal. “Saya minta maaf, buru-buru mau ke toilet,” ujar Dharma. Azri mencuri pandang ke kelas, “Guru PPKnnya nggak dateng ya?”. “Iya, kita dapat tugas kelompok”. Azri mengerut, “Kita?”. Dharma mengangguk. “Iya, kamu masuk ke kelompok saya. Sama Uzli, Dona, Lia. Gabung aja disana lagi ngerjain tugasnya,” jelas Dharma lalu meninggalkan Azri. Azri memandang langkah cepat Dharma yang mulai menjauh. Setelahnya, ia masuk kelas dan bergabung dengan kelompoknya.
“Wah sini Zri, kita udah ngerjain. Tinggal sedikit lagi coba dong revisi, tema kita Pancasila Sebagai Ideologi Negara,” ujar Lia sambil memberikan kertas tulisan tangan kelompok mereka. Tulisan-tulisan yang asing untuk Azri karena ia jarang mempedulikan teman sekelasnya. Azri membaca dengan serius. “Udah bagus, tapi ini udah selesai? Bagian aku apa?” tanya Azri yang merasa dirinya useless. “Tadi bagian lu dikerjain Dharma, Zri. Dharma nyuruh masukin nama lu ke kelompok kita dan dia yang bertanggungjawab atas kerjaan lu. Kita kira lu nggak bakal dateng makanya kita selesain cepet-cepet,” jelas Uzli. Azri mengangguk kecil. Ia merasa Dharma sangat peduli padanya. Atau dia peduli pada semuanya? Azri menggaruk-garuk kepalanya.
“Dharma baik banget ya sama Azri. Kalau gue yang nggak masuk apa dia bakal ngerjain tugas gue juga?” ceplos Dona yang dibalas kekehan oleh Lia. Uzli menoyor kepala Dona, “ngarep!” ujarnya. Azri tersenyum kecil.
Dharma kembali ke kelas, melangkah menuju tempat kumpul teman-teman sekelompoknya. “Udah selesai tugas kita?” tanyanya. “Udah. Lu yang kumpulin ya, Dhar,” ujar Uzli sambil beranjak kembali ke tempat duduknya. Disusul oleh Lia dan Dona. Azri berdiri dan menatap Dharma, ingin berterimakasih, tapi ucapannya tertahan. Dharma tersenyum lebar pada Azri. Azri menundukkan kepalanya dan langsung beranjak.
~
Jam pulang sekolah tiba, Azri merapihkan bukunya dan bersiap untuk pulang. Teman-temannya sudah mendahuluinya. Ia berpikir ia sendirian tetapi begitu ia menyadari ternyata ada seorang lain yang masih tersisa di kelas. Seorang lelaki yang membawa sapu. Azri memakai kacamatanya dan melihat lebih jelas siapa orangnya. Ternyata Dharma, dia piket sendiri?
Tanpa aba-aba Azri ikut mengambil sapu dan menyapu bagian belakang sementara Dharma menyapu bagian depan. Dharma terkejut menyadari keberadaan Azri. “Loh Azri, kamu kan jadwal piketnya bukan hari ini?”. Azri gagap, “Eh, emm habis nggak ada yang piket lagi,”
“Makasih ya,”
“Eh?”
“Iya, makasih udah bantuin saya piket.”
“Oh. Itu. Saya juga mau berterimakasih soal tugas PPKn yang tadi. Makasih ya.”
“Iya sama-sama.”
Azri menyerok sampah dan memasukkannya ke tempat sanpah. Bagiannya sudah selesai dan ia mengambil tasnya. Ia melihat Dharma masih sibuk dengan sampahnya. “Ekhem,” Azri mendehem, Dharma menoleh. “Duluan ya!” sambung Azri. Dharma mengangguk sambil tersenyum. Azri membalas senyumnya kikuk. Dharma mengamati langkah Azri yang mulai menjauh.

------------------------------
[21-10-2013]
SMA dan kegiatannya makin hari makin ribet ya. Gue capek. Terlebih sama ekskul yang sekarang. Tapi gue seneng juga sih, ada dia yang satu organisasi sama gue. Tapi... semakin kita deket, kenapa gue semakin takut ya?
***
Dharma berbaris di bawah terik matahari. Matanya menyipit kesilauan. Tangan dan kakinya bergerak sesuai komando sang pelatih.
“Hormaaat grak!”
Tangannya langsung bergerak hormat, menghormati sang saka yang mulai diturunkan dari pelatarannya. Setiap perjuangan pahlawan bagai terasa dalam setiap kepakan sang merah putih yang ditiup angin. Menerbangkan jiwa-jiwa nasionalis yang hampir punah di kalangan bangsa masa kini. Nurani Dharma yang nasionalis, tidak ingin semangat bangsa dalam menghargai pahlawan ini punah, maka dari itu, ia sangat ingin mengikuti Paskibra ini. Walau sepi peminat.
“Tegaaak grak!” Komando dari sang pelatih membuat para pasukan hormat menurunkan tangannya. “Tanpa penghormatan umum, balik kanan bubar jalan!” Pasukan pun bubar dari barisannya. “Kalian dipersilakan istirahat selama lima menit,” sambung si pelatih. Para anggota yang ada pun langsung melemaskan anggota-anggota tubuhnya.
“Bang?” tanya seorang gadis pada Dharma.
“Kenapa, Bel?” tanyanya singkat.
Bella bersuara pelan hampir berbisik, “jam berapa sekarang?”
Dharma mengambil jam yang ditaruh di kantung celananya. “16.15”
Mata Bella membulat. “Kok kita udah diistirahatin aja sih?” Bella bertanya tidak santai. Dalam hati Dharma mengiyakan. Tidak biasanya.
“Siap grak!” perintah sang pelatih membuat semua pasukan kembali ke posisi siap. “Berhubung kita akan mengadakan lomba dan kekurangan personil, mulai hari ini kita kedatangan beberapa anggota baru. Semua pasukan perhatian!”
Dharma melirik semua anggota baru dan matanya bertemu dengan sosok yang dikenalnya. Orang itu hanya menunduk. Benarkah orang itu?

------------------------------
[11-11-2013]
Latihan panjang dan lomba bareng udah selesai. Gue jadi semakin takut sama dia. Ketakutan akan hal yang sama seperti dulu.
***
“Wah selamat ya buat kita, juara dua. Seneng banget!”
Azri memandangi temannya yang baru datang di kelas sedang kegirangan, Cacha. Ia juga senang. Atas alasan lain tapi.
“Aku juga, nggak nyangka ya...” sahut Azri. Cacha masih kegirangan.
Dari radius beberapa meter ada seseorang yang sedang memandangi kebahagiaan mereka. Empati Azri membuatnya langsung menoleh dan mendapati seseorang menatapnya dengan tajam. Ia menunduk.
“Kenapa zri?”
“Nggak apa-apa.”
Cacha mengerutkan kening. Tidak mungkin tidak ada apa-apa. Azri memberanikan diri bertanya. “Cha, kamu kenal Dharma?”
Cacha tertawa sekilas. “Kenal lah. Patokan pasukan kita kan.”
Azri mendengus, “bukan itu.”
“Kamu ada apa-apa sama dia?”.
Azri merenung sejenak, lalu menggeleng. “Nggak.”
“Kirain ada apa-apa.”
“Emangnya kenapa kalau ada apa-apa?”
“Denger-denger sih dia dulu pas SMP terlibat cinta sama sahabatnya sendiri. Sempet pacaran. Tapi sampai sekarang belum move on kayaknya.”
Azri terkejut. Ia fikir Dharma tidak pernah menjalin hubungan dengan siapa-siapa. Azri selama ini sudah salah paham soal Dharma. Ya, ia memang tak tahu apa-apa soal lelaki itu. Yang ia tahu, sikap lelaki itu kepadanya sangat aneh, dan... ia merasa getaran yang aneh juga tiap kali memikirkan lelaki itu. Ia harus segera menghapusnya.
“Kamu kenapa, Zri?” tanya Cacha heran melihat Azri yang mengibas-ibaskan tangan di kepalanya. “Eh?” Azri langsung menurunkan tangannya. “Gapapa. Aku ke toilet dulu, ya.”
Azri bergerak keluar kelas menuju toilet. Di koridor ia melihat Bella dan Dharma sedang berdebat di depan kelas Bella yang letaknya hanya di sebelah kelas mereka. Ia mencoba pura-pura tidak lihat dan buru-buru menuju toilet. Sampai kemudian...
“Hai Azri!”
Azri terpaksa membanting setir dan menatap yang memanggilnya barusan. “Hai, Bell.”
Ia melirik ke arah dua kakak beradik itu dan tatapannya bertemu dengan Dharma. Mata Dharma yang tajam, lurus dan dalam menembus matanya. Azri mengalihkan pandang, saking tak kuatnya.
“Nanti jangan lupa latihan, ya!” ujar Bella antusias. Azri tersenyum dan mengangguk kecil. Saat kembali menatap Bella sudut matanya menangkap tatapan Dharma lagi. Tatapan tajam itu maksudnya apa sih?
Oh tidak, ia lupa. Orang aneh ini punya wanita lain. Ia tak perlu pusing-pusing menebak maksudnya.

------------------------------
[13-01-2014]
Semester baru. Intensitas dia ngeliat gue makin sering. Gue bisa nggak tahan lagi.
***
“Hari ini kita koreksi ulangan yang kemarin ya. Farah sama Novrina tolong bagikan ulangannya, tapi jangan ke pemiliknya,” ujar guru Kimia sambil memberikan dua bagian kertas ulangan kepada yang disebut Farah dan Novrina tadi. Mereka masing-masing berpencar menuju sudut kanan dan sudut kiri kelas.
“Far, gue mau ngoreksi yang tulisannya bagus!” Pinta Uzli kepada Farah. Farah mendengus.
“No request. Ini kan pg nggak pake tulisan. Punya Azri aja nih.”
“Oke,” ujar Uzli sambil mengambil kertas dari tangan Farah, namun tiba-tiba tangannya dihadang tangan teman semejanya. “Punya Azri gue aja yang koreksi,” ujar Dharma singkat langsung mengambil kertas Azri. Farah dan Uzli berpandangan. Farah langsung memberi Uzli kertas milik teman yang lain. Tidak mau ambil pusing.
“Semua udah dapat lembar jawaban teman kalian kan? Sekarang koreksi dengan kunci yang ada di depan. Soalnya kan pilihan ganda dua puluh, cara nilainya jumlah betul tinggal dibagi dua saja. Lima menit lagi Ibu langsung absen nama teman kalian. Pengoreksi langsung sebutkan nilai. Cepat, nggak pake lama.”
Anak-anak di kelas langsung segera mengoreksi kertas yang mereka pegang. Maklum, guru Kimia mereka memang sangat tegas -mendekati galak- jadi mereka harus sigap kalau tidak ingin terkena semprot.
Dharma langsung mengoreksi lembar Azri. Hasilnya menakjubkan, hanya salah dua. Ia mencuri pandang ke arah Azri dan ketika ia menoleh ia mendapati Azri sedang memandanginya lekat-lekat. Kening Dharma mengkerut. Azri langsung menoleh ke arah yang lain.
“Kenapa Dhar?” tanya Uzli melihat Dharma yang celingukan.
“Gapapa Jli.”
“Dikit lagi nama lu disebut, pasang kuping.”
Dharma mengangguk.
“Dharma?”
“Enam koma lima, Bu.”
Dharma langsung menoleh ke sumber suara. Ternyata Azri yang mengoreksi jawabannya. Ia tersenyum kecil. Azri terlihat salah tingkah dan menunduk. Dharma berbalik menoleh ke arah Uzli sambil senyum-senyum kecil. “Kenapa?” interogasi Uzli yang curiga mendapati kelakuan aneh Dharma.
“Cakep.”
“Capep apaan?”
“Nilai gue,” jawab Dharma santai sambil senyum-senyum kecil. Uzli menyentuh kening Dharma, menilai apakah Dharma sudah mulai kurang waras. Sedari awal penyebutan nilai tadi, nilainya adalah yang terburuk.
“Apaan sih pegang pegang?” sewot Dharma sambil menyingkirkan tangan Uzli.
“Gue ngecek lu masih waras apa nggak.”
“Apa-apaan lu?!”
“Eh itu nama Azri udah dipanggil-panggil!”
“Siti Azri mana?!”
Dharma panik.
“SAYA SITI AZRI, BU!”
*hening*
Seisi kelas mulai tertawa. Bukan apa-apa, barusan Dharma tidak menyebutkan nilai dan malah teriak sambil berdiri dan menggebrak mejanya. Guru Kimianya pun terkejut. Sang guru langsung ikut berdiri.
“Kamu yang koreksi punya Siti Azri?!” tanya sang guru sambil menggebrak meja, meniru gaya Dharma tadi.
Dharma melirik ke arah Azri, yang ternyata sedang memperhatikannya.
“Iya, Bu!” jawabnya tegas. Masih berdiri menatap yakin sang guru.
“Berapa nilainya?!”
“Cakep, Bu!”
Seisi kelas sudah tidak bisa menahan tawa mereka lagi. Menyaksikan seorang guru dan murid berhadapan dan saling menyalak. Sang guru mulai geram.
“BERAPA NILAINYA, DHARMA?!”
“SEMBILAN, BU!”
Sang guru langsung kembali duduk dan mencatat nilai. Kelas mulai sedikit tenang. Namun tak sedikit yang masih tertawa dan men-cie-i Dharma.

“Ya, Dharma silakan duduk. Karena kejadian barusan nilai kamu saya kurangi, menjadi enam.”
Azri menatap Dharma yang mulai duduk dengan tatapan iba. Namun sesaat kemudian Dharma menoleh ke arahnya sambil tersenyum. Ia jadi tidak tau harus bagaimana menghadapi lelaki aneh itu.

------------------------------
[23-03-2014]
Akhirnya gue harus menjalani misi ini. Ini memang yang terbaik. Gue ngga boleh tenggelam dalam perasaan. Gue harus menjauh. Harus biasa aja. Harus.
***
Azri masuk ke kelas dan mendapati kelas yang masih sepi. Ia mengambil tempat duduknya di kanan depan. Sambil merebahkan tubuhnya pada kursi kelas, ia mengeluarkan tugas praktikum yang kemarin diberikan oleh guru Fisikanya. Azri memeriksa kembali tugas kelompoknya, mulai dari cover. Matanya mendapati nama Dharma yang tertulis rapi disana. Ia tersenyum kecil. Ia dan Dharma sering ditempatkan satu kelompok, mereka satu kelas dan juga satu ekskul. Azri tersenyum membayangkan kebetulan yang selalu menempatkan mereka.
Keasyikan melamun, ia tau-tau mendapati Dharma yang ternyata sudah duduk manis di kursinya sambil bermain handphone. Tumben tidak menyapa, batin Azri. Azri mencoba menghampiri Dharma di tempatnya -berniat menanyakan tugas kelompok mereka-. Setelah sampai, ia duduk di depan Dharma. Dharma masih asyik dengan handphonenya. Tak menghiraukan Azri yang sudah berada tepat di depannya.
“Ekhem,” dehem Azri. Dharma menaruh handphonenya dan menyaut. “Kenapa?”
“Tugas yang kemarin udah saya selesain.”
“Oh, yaudah.”
“Tolong nanti dikoreksi lagi, ya.”
Dharma mengangguk. “Nggak ada yang mau diomongin lagi kan?”
Azri terkejut. Kemudian menggeleng dan langsung kembali ke tempatnya. Ia merasa aneh dengan sikap Dharma yang sekarang.
~
Jam istirahat tiba. Azri menyadari Dharma yang menatap ke arahnya sejak jam pelajaran tadi. Tapi ia bingung dengan sikap Dharma yang sekarang berubah itu. Dahulu manis, sekarang pahit. Ia juga bingung dengan perasaan aneh yang hatinya rasakan. Apa ia menyukai Dharma? Huh.
Tak lama ia melihat Dharma melangkah ke tempatnya. Azri memutar tubuh menghadapnya. Tapi ternyata setelahnya, Dharma bukan menuju ke tempatnya, melainkan menuju ke meja Farah yang berada tepat di belakang mejanya. Azri menahan napas.
“Far, gue boleh minjem catatan Fisika yang minggu kemaren nggak?”
Azri masih menyimak pembicaraan Dharma dengan Farah.
“Yah, gue nggak lengkap Dhar, sorry.”
“Yah..”
Azri menoleh ke arah mereka, “punya saya lengkap Dhar. Mau pinjem?”
Dharma menggeleng, “nggak usah, makasih zri.” Kemudian pergi.
Azri menyentuh dadanya yang mulai terasa... sesak.

------------------------------
[17-06-2014]
Berjalan seperti yang seharusnya. SpiDharman, lu selama ini memang gue khususkan untuk menulis tentang cewek itu. Tapi setelah gue menjauh dari dia gini, mungkin lu emang harus diarsipkan aja. Makasih udah jadi pendengar pembaca penyimak setia gue selama beberapa waktu ini. Gue perpisahan sama lu, pertanda perpisahan sama dia juga. Gue nanti jadi paskibraka dan dia pasko, kita nggak ketemu lagi. Soal kelas juga kita udah nggak sekelas lagi. Good bye, SpiDharman. Jangan nangis loh. Cukup dia aja yang gue bikin nangis. Lu jangan.
***
“Wah Dhar, selamat ya pengibaran di kota!” seru Cacha heboh. Dharma tersenyum. “Iya, semangat juga ya kalian, pengibaran di mana aja sama kok.”
Azri menatap Dharma yang mendapat banyak ucapan selamat. Dalam hati ia sangat ingin mengucapkan juga, tapi gengsi menahannya. Tidak, bukan gengsi, keadaan yang memaksanya untuk tidak melakukannya. Lagipula Dharma sudah tidak peduli dengannya.
Azri melangkah keluar dari perkumpulan paskibra di sekolahnya. Ia duduk di kursi yang dinaungi payung besar. Mencari ketenangan. Azri mengeluarkan binder hijaunya. Ia mulai berbisik kecil.
‘Ya Allah, apa kebetulan kita cuma sampai disini?
Jujur, aku nggak rela...’
Azri mulai terisak. Ia memutar kembali kenangannya.
‘Terus maksudnya sikap dia selama ini apa? Dia cuma mau mainin aku? Tega...’
Isakan Azri semakin hebat. Ia menutup mulutnya. Tak ingin terdengar siapapun.
‘Aku nggak rela, nggak ikhlas, kenapa Engkau beri aku perasaan ini?’
Azri mengelap air matanya, dari jauh ia melihat teman-temannya sedang melakukan sesuatu. Ia harus kembali kesana.
Tanpa ia sadari, sedari awal bukan ia sendirian yang keluar dari perkumpulan tadi. Dari jarak beberapa meter, Dharma memperhatikannya dan mendengar semua keluh kesahnya. Dan menahan sesak di dadanya.
-------
‘Tok tok tok’
Azri terbuyar dari lamunannya. Ia melirik ke arah jam dinding. Jam sepuluh lewat lima menit.
“Azri...”
Azri cepat-cepat membuka pintunya. Di hadapannya, Bella sedang memasang wajah super bete-nya sambil membawa nampan berisi makanan.
“Dari tadiii, kamu aku panggil buat makan bareng. Nggak nyaut nyaut! Ngapain aja, sih?”
Azri mesem-mesem. “Lagi serius, Bell.”
“Gimana, udah kelar?”
“Udah.”
“Udah nemu alasannya?”
“Belom. Apaan, cuma potongan-potongan nggak jelas.” ujar Azri sewot.
“Kamu baca yang mana emang?”
“Ya dari awal, sampe dia memutuskan menjauh. Nggak tertulis dengan jelas juga tentang perasaan dia.”
Bella heran. “Sini mana coba bukunya? Kamu makan dulu, udah aku bawain nih.”
Azri akhirnya makan makanan yang dibawa Bella. Padahal sudah jam sepuluh malam. Tapi tak apalah, ia juga sangat lapar...
Di hadapannya, Bella sedang serius membolak-balikkan halaman buku -SpiDharman tentunya- sambil menunggu Azri menyelesaikan makannya.
“Udah?” Bella bertanya sambil menguap.
“Udah,” jawab Azri sambil meminggirkan nampannya. Ia mulai serius lagi.
“Nihh. Aku tuh baca buku ini dari belakang sedangkan kamu bacanya dari depan. Makanya kita nggak ketemu. Aku jadi pengen nyanyi lagunya Tulus yang judulnya Pamit itu deh,” Bella bersiap-siap bersenandung namun dicegah Azri. “Jadul,” kata Azri. “Tadi aku baca kayaknya udah kosong deh. Maksudnya udah nggak ada lanjutannya lagi,” sambungnya.
“Nah itu abang emang rada-rada. Ini halamannya dilewat jauh maksudnya apa coba,” ujar Bella sewot. “Tapi emang karena tanggalnya yang kelewat jauh sih kayaknya. Selamat baca lanjutannya ya, aku balik ke kamar dulu. Good night,” sambungnya sambil berlalu dan menyerahkan buku itu pada Azri. Azri menerimanya pasrah, dengan penuh rasa penasaran.
“Udah! Baca lagi aja sampai selesai! Ada surat juga disana! Cie~” seru Bella dari luar pintu kamar Azri. Dasar cenayang.
Azri menutup rapat pintu kamar dan mulai membuka buku itu lagi.
“Bismillah.”

------------------------------
[11-04-2016]
Hai SpiDhar-man.
Lama nggak jumpa ya.
Dikit lagi gue lulus SMA.
Ohiya entah kenapa akhir-akhir ini gue ngerasa kayak bersemangat, ya?
Soal cewek itu, sampai sekarang kita nggak sekelas lagi. Tapi sekarang gue mencoba untuk biasa aja dan nggak menghindar lagi.
Ternyata nggak ada yang salah dari perasaan ini. Nggak ada yang salah dari jatuh cinta lagi. Dan nggak perlu takut untuk terluka lagi, karena terluka itu cuma salah satu resiko dari jatuh cinta. Kadang manfaatnya lebih banyak dari resikonya. Tinggal dari sisi bagaimana kita mau mengubah rasa cinta itu. Entah positif atau negatifnya, tergantung tiap-tiap individu.
Dan sekarang -setelah pemikiran yang amat sangat panjang dan banyak pertimbangan- gue jadi berpikir menjadikan 'cinta' itu sebagai motivator. Gue jadi lebih bersemangat untuk ngejar cita-cita gue.
***
Azri sedang berdiri di balkon depan kelasnya. Ia menatap jauh ke bawah untuk melihat siapa saja yang datang. Kebiasaan ini sudah ia mulai sejak kelas tiga. Berdiri melihat pemandangan sebelum jam masuk menjadi favoritnya. Ralat, berdiri memandangi Dharma yang berjalan dan nantinya akan menatap ke arahnya-lah yang menjadi favoritnya.
“DORR!”
“Duh nggak usah ngagetin deh, Jli. Kaya nggak ada kerjaan aja.”
Uzli terkekeh. “Oh iya Zri, Dharma SNMPTN ambil UI loh.”
Azri tercengang. “Serius?”
Uzli mengangguk mantap. “Udah gitu kata temen-temen sekelasnya dia sekarang banyak peningkatan dari belajarnya. Nilai-nilainya bagus.”
“Bagus, dong.”
“Kayaknya dia terinspirasi lu deh, Zri. Lu kan ranking paralel,” simpul Uzli. Azri mengibas-ngibaskan tangan sambil memberi tatapan nggak-usah-mikir-yang-aneh-aneh-deh.
“Tapi bener kan? Coba lu telaah lagi, Zri.”
“Tau ah, gue nggak tau perasaannya dia.”
“Gue aja yang sahabatnya nggak tahu! Hatinya dia lempeng banget kayaknya. Selama ini dicie-ciein sama siapa aja selaw aja. Kapan-kapan gue tanyain perasaannya ah.”
Azri mengabaikan perkataan Uzli barusan karena terfokus pada Dharma yang sedang berjalan di bawah.
“Dhar!” seru Uzli tiba-tiba.
Azri hampir saja ingin menyumpah serapahi Uzli kalau Dharma tidak menengok dan melambai-lambai ke arah mereka. Senyumannya yang dalam sedetik langsung menghipnotis Azri.
Benarkah Azri-lah alasan ia menjadi semangat belajar? Azri tidak peduli lagi. Yang ia pedulikan saat ini adalah alasan mengapa senyum seseorang di bawah sana selama tiga tahun terakhir ini selalu punya kekuatan magis.
-------
Azri membalik halaman buku tersebut. Sebuah amplop terjatuh keluar. Azri meraihnya dan membukanya perlahan. Ada selembar surat di dalamnya. Tidak, bukan selembar melainkan dua lembar surat. Yang pertama sangat familiar dan yang kedua sangat asing bagi Azri. Azri mencoba mengabaikan surat-surat itu dan kelanjutan buku Dharma. Tapi begitu tanggal yang terlihat di kelanjutan tulisannya sangat jauh... ia menahan untuk lanjut dan memutuskan untuk membaca surat-surat itu terlebih dahulu. Pertama, surat yang cukup asing buatnya...

Azri menutup mulut tak percaya. Dharma ternyata menyukainya. Cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi kenapa Dharma tidak memberikan surat itu? Azri mencoba mengingat-ingat kejadian di hari itu... Ahh. Perpisahan!
***
[02 Juni 2016]
(10.37 WIB)
Azri celinguk kanan-kiri mencari sosok tinggi nan gagah (halah halah). Hari ini ia sudah memberanikan diri, membulatkan tekad untuk memberitahu perasaannya. Ya, ia ingin semua tuntas dan tak ada lagi yang mengganjal hatinya. Di tangannya, ia sudah menggenggam surat yang ia buat khusus untuk menumpahkan keluhan hatinya. Ia menerka-nerka bagaimana respon Dharma nantinya, dan ia merinding. Hatinya jadi bertanya-tanya, jadi atau tidak, yaa?
            Saat sedang kebingungan mencari-cari sosok nan tinggi itu, tiba-tiba di hadapan Azri sesosok yang dicarinya muncul.
“Emm..” Azri kebingungan mengumpulkan kata-kata. “Azri?” Dharma memanggilnya. Azri kebat-kebit, ia belum siap memberikan suratnya, tapi kalau tidak sekarang.. kapan lagi.
“Dharma, jas kamu bagus,” ujar Azri memulai percakapan. Jadi terdengar aneh.
“Dhar.” “Zri.” Mereka berucap berbarengan.
“Kamu dulu,” ujar Azri. Dharma gugup, tangannya dalam posisi istirahat di tempat, mungkin menyembunyikan sesuatu? Azri sendiri sudah nerveous tak karuan, tak terpikir apa yang Dharma sembunyikan di balik tubuhnya.
“Azri, ayo foto sekelas!” seru salah satu teman sekelas Azri. Azri sadar, waktunya dengan Dharma tidak banyak. “Dhar... ini, baca ya,” Azri langsung memberi surat dan beranjak pergi, Dharma seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tak sempat. Azri sudah berlalu.
-------
[29 Desember 2023]
(00.15 WIB)
Tengah malam di kamar, Azri masih memikirkan kejadian surat menyurat itu. Ahh, kenapa ia tidak terpikir kalau waktu itu Dharma juga ingin mengatakan sesuatu. Dan kalau Dharma memang benar menyukainya... kenapa ia tidak menunjukkannya dan malah membuat Azri setengah mati menerka-nerka? Banyak tanda tanya lainnya di benak Azri. Dan sepertinya ia mulai merasa rindu sosok suaminya itu.
‘drrt.. drrt.. drrt.. drrt.. drrt..’
Azri merasakan ada getaran, entah darimana asalnya. Ia mengabaikannya.
‘drrt.. drrt.. drrt.. drrt..’
Getarannya masih belum berhenti, ia meraba saku ponselnya. Dan ia mengingat sesuatu, ponselnya ia matikan dari tadi pagi. Lalu itu getaran dari mana?
‘drrt.. drrt.. drrt..’
Azri melihat sekeliling. Huala! Ternyata ponsel Bella tadi tertinggal di kasur Azri. Sekarang getarannya sudah berhenti. Azri ingin membuka ponselnya tapi takut itu adalah suatu hal yang privasi.
‘drrt.. drrt.. drrt..’
Ponselnya berbunyi kembali. Siapa yang menelpon tengah malam begini? Karena iseng, Azri melihat ke layar untuk melihat nama penelpon. Di layar, tertera nama ‘Abang’. Hmm ternyata abangnya.
Tunggu, abang? Berarti Dharma yang menelpon kan? Tanpa ba bi bu Azri mengangkat telponnya, toh ini suaminya sendiri.
“Halo.”
“Ini dengan saudara Bella?”
Azri sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya. Kenapa suara orang asing?
“Iya ponsel ini milik Bella tapi tertinggal di tempat saya. Ada yang bisa saya bantu?”
“Oh, begini, maaf mengganggu waktu istirahat saudara. Kami dari pihak kepolisian.”
DEG.
“Emm.. kalau boleh tahu ada apa ya, Pak?”
“Begini, saudara Dharma dengan plat nomer mobil B 3901 UH baru saja mengalami kecelakaan di Jalan Kemangi Raya dan baru dilarikan ke Rumah Sakit Parahyangan. Demikian kami informasikan, dugaan kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwajib.”
DEG. DEG.
Azri langsung bangkit dari kasur dan hendak menuju kamar Bella. Ia melirik jam dinding, jam dua belas lewat setengah jam, apa tidak apa-apa mengganggu waktu istirahat Bella? Tapi, ini lebih penting! Ia harus memanggil Bella.
“Halo? Apa masih tersambung?”
“Iya, Pak. Terima kasih atas informasinya. Saya akan kabari pihak keluarga secepatnya.”
Azri memutus sambungan teleponnya. Ia harus bergerak cepat.
~
Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, Azri tak henti menangis. Bella mencoba menenangkan, walaupun rautnya juga menunjukkan kecemasan.
“Kalo Dharma kenapa-napa gimana, Bel?” Azri menatap Bella dengan tatapan yang kacau. “Everything is gonna be alright, oke?” Bella masih terus meyakinkan Azri. Pikiran seorang wanita yang kacau, takkan bisa tenang hanya dengan kata-kata. “Loh kamu bawa buku diari abang?” tanya Bella mendapati Azri yang masih memeluk erat buku itu. Azri menangguk, “aku belum selesai bacanya”. “Masih banyak?”. Azri menggeleng, “tinggal satu diari lagi yang terakhir”. “Mau dibaca sekarang, nggak? Bareng?” tanya Bella sambil mengulas senyum tipis. Azri –masih di tengah air matanya- mencoba tegar dan tersenyum. Ia membuka halaman terakhir buku itu. Tulisan yang cukup baru, sekitar enam bulan lalu.

------------------------------
[12-06-2023]
Gue baru ngelamar dia. Dan dia nerima gue. Akhirnya nggak lama lagi kita halal. Spi-Dharman, sampai sekarang gue nggak nyangka ini akan datang di masa hidup gue. Terima kasih udah nemenin perjalanan hidup gue sama dia. Walaupun sampai sekarang masih kebayang deg-degannya baca surat cinta dari dia. Lucu, ya? Gue bahkan nggak sempet ngasih surat itu ke dia. Semoga aja dia yakin kalau gue suka sama dia. Kita saling suka tapi ribet gini.
Untuk selanjutnya, gue janji akan jaga dia dengan sepenuh hidup gue. Gue romantis kan, Spi? Romantis banget emang.
Udah ya, sekarang lu bener-bener akan di arsipkan di kamar lama gue. Gue nggak mau bawa-bawa lu ke rumah kita berdua nanti. Maaf maaf aja ya soalnya lu alay.

Dari yang pernah sepenuh hati menumpahkan isi hatinya kepadamu, Spi.
-          Dharma.
-------
Azri dan Bella tersenyum haru –masih disela isakan- membaca tulisan Dharma. “Tuhkan, dia nikahin kamu karena dia beneran sayang kamu,” simpul Bella. Azri mengiyakan. “Gimana rasanya kabur dari dia?”. Azri merenung, ia sedikit menyesal sejujurnya, “kangen”. “Abis ini jangan kabur-kaburan lagi, ya!” saran Bella dijawab anggukan Azri. “Eh tapi, masih di topik awal, dia belum nyentuh aku loh, kenapa ya?”
Bella sok berpikir. “Baru juga sebulan. Masih mikir kali dia. atau mungkin dia menunggu momen yang tepat...”
“Misalnya?”
“Ulang tahun kamu? Ulang tahun kamu kapan?”
“29 Desember.”
“Waw! Selamat ulang tahun, Azri!”
Azri terbengong. Ia baru sadar sekarang hari ulang tahunnya. “Ya Allah, Bell. Aku sampe nggak sadar tanggal. Makasih ya,”
Bella mengangguk. Masih penasaran. “Coba aku mau liat surat yang kamu kasih ke dia dong? Aku belum baca. Terus ceritain juga awal mula dia ngelamar kamu?”.
“Oke, soal surat, ini...” ujar Azri sambil mengeluarkan surat familiarnya dari buku Dharma.

“Wauw, apa dia rasa ya dapet surat kayak gini dari kamu?” tanya Bella dan hanya dijawab kekehan oleh Azri.
‘drrt.. drrt.. drrt...’
Ponsel Bella bergetar, ia segera mengangkatnya. “Halo?”
“...”
“Iya, lalu?”
“...”
“Oke terimakasih, Pak.”
Bella menutup ponselnya dan memasukkannya ke kantong. Kemudian berbisik ke suaminya yang sedang menyetir di depan. Azri memperhatikan mereka sekilas dan merasa sedikit iri.
“Oke sampe mana tadi?” tanya Bella datar. Azri bingung. “Hmm.. lamar?”. “Ohiya coba dong cerita, aku selama ini nggak pernah tau gimana dia sama perempuan yang dia suka. Dia emang tertutup banget, aku adiknya sendiri aja nggak tahu. Payah ya?” tutur Bella, entah mengapa kata itu terdengar polos dan jujur sekali, bahkan mata Bella berkaca saat mengatakannya. Azri mengangguk dan mulai bercerita.
            “Jadi awalnya setelah kejadian kelulusan itu kita nggak pernah ketemu lagi. Terus beberapa tahun kemudian, setelah reuni, kita ngobrol tuh. Dan habis itu kita cerita apa-apa yang pernah kita laluin selama ini dan yaudah abis itu kan biasa lagi tuh. Eh setahunan kali ya, dia ngajak makan tuh pas jam istirahat kantor. Terus dia ngasih cincin ke aku sambil bilang, ‘kamu mau nggak sama aku?’. Terus aku mikir dulu kan ya, sebulan baru aku kasih jawaban. Akhirnya berlangsunglah lamaran dan kemudian pernikahan. Sampe sekarang ini, aku kabur dari dia, hehe,” ujar Azri panjang lebar. Bella sedikit terkekeh, walau matanya masih berkaca-kaca.
            “Kita mau ke RS. Parahyangan? Kok jalannya kesini ya? Kayak ke rumah?” kata Azri. Bella mengerutkan dahi. “Masa sih?”. Bella berbisik kepada suaminya sekilas, lalu sang suami mengangguk. Azri masih keheranan. “Ini ke rumah kan? Nggak jadi ke rumah sakit atau gimana?”. Bella termenung sebentar, “Hmm iya, udah dipulangin.”
Azri menghela napas, ternyata sudah dipulangkan. Azri tak perlu khawatir. Rangga berusaha memarkirkan mobil di sebelah mobil flat merah, sementara Azri bersiap turun. Bella masih terdiam di posisinya. “Bel, kamu nggak turun?” tanya Azri. “Emm, kamu aja dulu, selesain masalah kalian, aku nyusul,”. “Oke, aku turun dulu.”
Azri melepas sepatunya dan masuk ke rumahnya. Di pintu ia dihadang salah seorang polisi. “Suami saya ada di dalam, Pak?” tanya Azri. Sang polisi mengangguk, kemudian mengatakan sesuatu, “Ini barang yang tertinggal di lokasi TKP”. Azri menerima bungkusan, kemudian si polisi berlalu. Azri membuka isinya, sebuah kado. Ah! Dharma bahkan mengingat  ulangtahunnya. Tapi apa yang ia lakukan tengah malam begini sampai celaka? Azri bergegas masuk. Tapi langkahnya tertahan, ia mendapati teman-teman Dharma berkumpul.
Kenapa mereka menangis?
Azri bersumpah ia tak mau mendengar hal yang buruk. Demi apapun ini hari ulang tahunnya.
“Azri, Dharma menghembuskan nafas terakhir tepat jam dua belas.”
            Sebuah kalimat dari Firman, membuat Azri langsung terduduk lemas seketika. Seorang rekan Dharma dan Azri, Farah, menghampiri Azri. “Kamu gapapa?”. Azri terdiam. Farah mengutuki perkataannya barusan. Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja menyadari tulusnya cinta sang suami dan tiba-tiba ditinggalkan seperti ini akan merasa baik-baik saja?
Azri menangis, Farah masih terus menemaninya. Selang sepuluh menit Azri terisak. “Far, aku mau liat jenazahnya”. Farah mengangguk, “ayo, di kamar kalian.”
Azri melihat tubuh panjang itu terbaring tertutup kain batik, ia tak sanggup menahan tangis lagi. Tangisannya pecah memenuhi ruangan. Rekan-rekan yang lain hanya terdiam kaku –tak tahu harus bagaimana lagi-. Mereka tidak merasakan penderitaan Azri. “Kenapa kamu tinggalin aku, Dhar? Kenapa kamu tega?”
Azri membanting kado dari Dharma yang sedari tadi ia pegang. “Aku nggak butuh ini! Ambil lagi ini! Aku mau kamu balik lagi... AKU CUMA MAU KAMU, DHAR!”. Sebuah kertas jatuh dari kado tersebut. Azri memungut kertas itu. “Kamu sempet nulis ini? Balik Dhar, aku mau baca ini sama kamu”. Rekan-rekan lain yang hadir, seperti Novrina mulai ikut terisak. Sebenarnya Azri tidak tahu kenapa teman-teman Azri dan Dharma bisa disini tiba-tiba tengah malam begini. Azri tidak peduli, ia masih terus terisak.
            Selang dua puluh menit Azri mulai tenang. Farah menghampiri Azri. Hening sebentar. Farah mulai bercerita. “Zri? Tau nggak kenapa kita disini? Kita diminta dateng untuk rayain ulang tahun kamu. Dharma bilang ini hari yang paling special buat dia. Tadi dia pergi buat nyari kamu, dan nggak beruntung. Dia malah jadi korban tabrak truk dari lawan arah.”. Tak lama, Novrina menghampiri Azri dan Farah sambil membawa kue. “Ada atau enggak dia, pesan dia harus tetep kita laksanain. Tiup lilin, Zri,” ujar Novrina. Azri berkaca-kaca menahan tangis sebisa mungkin. Ia  meniup lilinnya, harapannya tetap satu, walau tak mungkin, ia hanya ingin Dharma kembali. Ia berjanji tak akan pergi lagi.
            Setelah tiup lilin, suasana kembali hening. Azri memandang surat dari Dharma tadi, ia memutuskan untuk membacanya.

Ia kembali menangis (mungkin karena susah membaca tulisan Dharma yang kecil itu).
Suara pintu kamar terbuka, Bella memasuki kamar. Mengambil posisi dekat jenazah Dharma. “Bang, bangun! Azri udah tau tuh kalo selama ini lu tulus sama dia.” Bella memulai ocehannya dengan mata berkaca-kaca. “Bangun hey. Bodoh! Bodoh lu nyia-nyiain dia sampe akhirnya dia pergi. Bodoh!”
Azri kembali terisak. Untuk saat-saat seperti ini sepertinya ia tak mampu berbuat apapun selain menangis. Bella menghampirinya. “Gimana rasanya kehilangan dia?”. Azri terdiam. Bella menambahkan, “apa kalian berdua harus disadarkan sama kehilangan dulu, baru ngerti seberapa berharganya kalian masing-masing, hah?”. Bella benar, Azri harus disadarkan dengan kehilangan sehingga dia tahu seberapa kacau hidupnya tanpa Dharma. Dan Dharma, baru menyadari pentingnya Azri setelah ditinggalkan. Sungguh klise.
            “Satu yang nggak pernah aku tahu, selama ini Dharma emang tulus sama aku,” ujar Azri. Suasana kembali menjadi hening, hanya suara napas masing-masing yang memenuhi ruangan. Azri menambahkan, “Dan satu yang nggak pernah Dharma tahu, aku nggak mau dan nggak akan pernah bisa hidup tanpa dia!”

TAMAT(?)
###
Warning! Cerita ini hanyalah FIKSI belaka. Alur, tokoh, latar, hanyalah karangan penulis belaka. GAUSAH KEGEERAN, GUE GASUKA ORANG KEGEERAN. Oke?
I dedicated this story for my bestie,

Dear Azri. Maafkan cerita ini yang terlewat ngaret:’) Authornya abal-abal sih. Huhu, btw makasih yang udah baca. Maaf panjang. Maaf kalo typo sana-sini. Maaf kalau ceritanya jelek, garing, gaseru, gaasik. Sekian dan terimakasih~!

Sabtu, 04 Juni 2016

Recommend Lagu JKT48

JKT48. Begitu dengar nama itu mungkin kebanyakan orang langsung terfikir, “Jekate empat lapan. Girlband yang personilnya ada 48” “Ituloh yang lagunya Jepang-Jepangan” “Itu yang nyanyi I want you... I need you... I love you...”
Well, JKT48, nggak salah juga sih, tapi sebenarnya penyebutan namanya JeiKeiTi Fourtyeight. Tapi personilnya bukan 48, malah perasaan gue membernya nggak pernah pas sampe 48 gitu, waktu awal debut cuma 20-an, dan sekarang pas gue nulis ini udah 70-an (termasuk kandidat trainee gen 5 ya hehe). Ohiya, mereka itu Idol group bukan Girlband. Bedanya? Katanya sih kalo Idol group perorangannya itu idol, mereka bisa karir individu nggak melulu sama girlbandnya. Misalnya jadi cover model atau main film, dan sistemnya kalau bawain sebuah lagu itu nggak semua member dipake. Ohiya lagu JKT48 emang banyak yang Jepang-Jepangan judulnya, soalnya translate-an dari lagu-lagu AKB48. Tapi di Indonesia kan judulnya udah translate-an juga. Misalnya Aitakatta, kan judul Indonesianya (Ingin Bertemu) cuma orang-orang aja yang kadang lebih suka nyebut pake judul Jepang-nya.
Di JKT48 ada sistem Senbatsu, yaitu adalah 16 member terpilih yang membawakan suatu lagu. Senbatsu ini bisa ditentuin sama JOT (JKT48 Operational Team), atau ajang pemilihan Senbatsu melalui vote fans (Senbatsu Sousenkyu). Ajang vote besar-besaran di JKT48 yang diadakan setiap tahun nih, mulai 2014 di JKT48. Gue sendiri suka sama event SSK, menurut gue ini unik, karena disini yang diuntungkan adalah member yang punya banyak fans yang rela merogoh kocek buat oshinya, wkwk. Jadi si member yang punya keinginan masuk Senbatsu ini pasti usaha all out biar punya fans loyal yang royal. Bisa dengan penampilan terbaiknya, usahanya untuk maju, sampai dengan cara waro. Siapa sih yang nggak seneng di waro, hehe. Finally, senbatsu ini dipilih 16 orang terbaik yang akan membawakan sebuah single, ada juga sih urutan 17-32 yang nantinya membawakan lagu tapi bukan single utamanya. Mereka biasa disebut undergirls. Gue nggak tau motif apa Aki-P nyari member kelipatan 16 gitu.
Oke sekilas soal pandangan umum orang terhadap JKT48. Kali ini gue mau recommend lagu-lagu JKT48 yang bagus (menurut gue). Lagu JKT48 itu kebanyakan ngebeat, musiknya rame, dan enak banget dipake ngedance, wkwk. Dan keunikannya adalah lirik lagunya banyak yang GALAU tapi musiknya CERIA. Gue nggak bisa nangis kalau denger lagu JKT48 sekalipun gue ngedalemin liriknya, hehe. Lagu JKT48 itu banyak banget, sekitar 200-an btw, gue sendiri nggak hafal semua dan nggak punya lagunya keseluruhan. Lagu itu semua hasil translate-an dari lagu AKB48, AKB48 sendiri lagunya udah lebih banyak lagi, jumlahnya gue kurang tau. Nggak tau deh apa motivasinya Aki-P bikin banyak lagu dalam jangka waktu yang bentaran banget. Tapi keren juga lagunya enak-enak. Gue cuma punya 100-an. Dan dari seratus-an lagu yang gue biasa dengerin itu ada beberapa yang entah liriknya atau musiknya selera gue, nih. Dan gue akan merekomendasikan beberapa lagu tersebut. Check this out!


1.       1! 2! 3! 4! Yoroshiku!
Lagu ini enjoy listening banget. Lagunya bercerita tentang seorang yang jatuh cinta sama orang yang disukain sama banyak orang. Dan dia pengen dikenal gitu loh sama orang yang dia sukain, kaya judulnya “Yoroshiku!”. Dia mau ngungkapin perasaannya tapi serba salah gitu, hehe. Gue suka lagu ini karena ada beberapa monolog unyu, seperti;
“mengungkapkan cinta itu perlu keberanian, tapi kalo waktunya lewat jadi seperti kehilangan momen lompat tali” atau “valentine’s day dan hari ulang tahun itu adalah dua hari yang sering memicu cinta~”

2.       109
Judulnya serem, nomer rumah gue ini wkwk. Tapi gue bukan suka lagu ini karena judulnya, melainkan karena kisah sedih lagunya. Lagu 109 (read: marukyuu) ini berkisah tentang seorang cewek yang mergokin cowoknya lagi di kamar sama cewek lain. Dia akhirnya kaya jalan terus tuh di tengah hujan, nggak pake payung, air mata yang tersapu hujan hiks. Kayanya 109 ini adalah nomer toko baju yang dia liat di jalan pas lagi sedih-sedihnya. Ohiya bodohnya si cewek yang udah diselingkuhin ini masih nungguin si cowok nelepon dan ngasih penjelasan, dan seandainya cowok ini nelepon dusta macam apapun bakal dia terima. Padahal teman-temannya udah nasihatin dia yang dipermainkan itu tapi dia tetep mau sama cowok itu. Sedih lah kisah cewek bodoh ini, namanya juga cinta...

3.       365nichi no Kamihikouki (Pesawat Kertas 365 Hari)
Lagu utama album Mahagita ini mengajarkan kita untuk bermimpi deh kayanya. Positif-positif banget deh liriknya. Penuh makna kiasan seputar pesawat. Kita hidup itu bagaikan pesawat kertas, terbang bawa impian kita kemana-mana dan kekuatan harapan yang menerbangkan si pesawat ini. My favorite lyric, “Jangan bandingkan cara terbangnya tapi bagaimana dan apa yang dilalui, karena satu hal yang penting selalu sesuai kata hati...”

4.       Ai ni Ikou (Pergi Untuk Bertemu)
Lagu theater Team KIII ini musiknya ceria-seru gimana gitu. Mengisahkan  cewek yang pengen ketemu sama orang yang dia sukain. Si cowok ini kayanya berarti banget buat ceweknya. Ada lirik, “menurutku tak ada orang yang lebih baik dibandingkan dirimu”
Si cewek ini pengen dandan cantik dan kasih kejutan nemuin cowok yang dia sukain itu, tapi bakal langsung pulang lagi kalau ternyata cowok yang dia suka udah sama cewek lain. Jiah friendzone, haha.

5.       Aitakatta (Ingin Bertemu)
Kayaknya kalau lagu ini mah legend banget ya. Banyak yang suka sama lagu yang diawali bunyi kring-kringan sepeda ini. Kisah seorang yang bersepeda nemuin orang yang kita suka walaupun capek naik bukit tetep dilakuin. Dia juga bilang kalau dia suka ya dia bakal bilang yang sejujurnya walaupun ditolak nggak bakal disesali. Kukuh dan bersemangat ya, suka banget!

6.       Ano Koro no Sneaker (Sneaker Waktu Itu)
Kalo lagu ini musiknya slow gitu, membawa kenangan banget. Bercerita tentang seorang alumni, yang ngingat-ngingat sekolah lamanya, mengingat kenangan dulunya dia. Koridornya, belnya, lapangannya, sampe guru pemarahnya dia yang pernah lemparin kapur ke dia.  Masa mudanya dia yang udah berlalu, dan sedikit dia sesali kenapa nggak dia manfaatin dengan baik gitu. Ada lirik, “sekarang aku mempertanyakan masa remaja yang tak kupakai sejak itu, sunyikah~”

7.       Baby! Baby! Baby!
Lagu legend juga nih. Gue suka musiknya banget. Ini kisah cewek yang bayang-bayangin cowok yang disukain sama dia. Tentang betapa berartinya cowok ini juga. Dan tentang dia pengen diliat sama cowok itu, sampe mau ngungkapin juga tapi susah. Kalo ini mah banyak yang tau lagunya juga ya. Gue suka lirik bagian ini;
“Hard to say, baby baby baby! Aku ingin berani. Ku tak dapat berkata sepatah katapun. Andaikan saja malaikat ada. Incarlah hati dengan busur itu~”

8.       Beach Sandal
Entah apa yang bikin gue suka sama lagu ini. Kisah lagunya juga kurang ketebak intinya sama gue. Tapi ini musiknya enak, loh. Ini kayanya kisahnya cewek sama cowok yang dulunya satu sekolah mungkin, terus wisata naik bis ke pantai, terus ciuman, dan sekarang tahun berikutnya mereka berdua bisa balik ke pantai dengan status udah pacaran gitu. Kayanya sih gitu.

9.       Bingo!
5 bintang buat lagu ini. Musik sama liriknya enak. Pokoknya liriknya bagus, bercerita tentang cewek yang kenalan sama cowok yang tipenya dia banget. Mata bertemu aja degdegan, kisah cinta norak yang unik. Seneng banget deh si cewek ini pokoknya. Gue kasih lirik favorit gue:
Karena keajaiban ini ku ingin melompat kegirangan
Dan ku bersyukur kepada Tuhan (thank you!)
Kebetulan itu sebenarnya skenario yang tlah disiapkan
Tanpa diketahui oleh siapapun.

10.   Boku Dake no Value (Value Milikku Saja)
Lagu undergirls dengan center Ilen ini bikin gue gemesh banget deh. Kisahnya tentang seorang cowok yang suka sama cewek yang biasa-biasa aja. Duduknya juga di pojokan. Padahal si cewek bukan oranng popular, ga pinter-pinter amat tapi bagi si cowok ini si cewek tetep yang terbaik.
So sweet yaaa.
“Selain kamu, tidak terlihat siapapun juga di mataku. Semua tampak seperti batu.”
AH POKOKNYA INI LAGU FAVORIT BANGET DEH!

11.   Boku no Sakura (Bunga Sakura Milikku)
Lagu perpisahan yang sedih nih. Musiknya mengalun lembut gitu. Kisah tentang anak muda yang melanjutkan masa depannya, dia melihat teman kayaknya jalan miliknya udah terbentang lurus sedangkan dia harus berjuang, kaya liriknya bagian, “sampai tujuan yang aku ingin, terus jalan walau tak akan sampai”. Di lagu ini juga ada nuansa kakak kelas dan pemain sepakbola ala-ala classmeet gitu. Enak deh lagunya.

12.   Boku no Taiyou (Sang Matahariku)
Sweet. Kesan pertama gue buat lagu ini, so sweet banget. Seseorang yang menganggap orang yang dia sukai adalah mataharinya dia. Dia kaya nasehati orang yang dia suka, ya orang pasti punya hal yang tidak menyenangkan tapi jangan menunduk sedih gitu dong ya gitulah intinya, hoho. Beberapa lirik yang so sweet:
“jikalau kau berkata sambil menangis sendirian di suatu tempat di dunia ini, pasti akan ku cari dirimu! Rasa sayang adalah petunjuk.”
“cahaya yang menyilaukan adalah energi, sekarang kau lah sang matahariku!”
“walau seluruh dunia berubah menjadi musuh, ku tetap di pihakmu.”
“ingatlah ada orang yang sedang menantimu, hanya engkaulah sang matahariku!”

13.   Boku no Uchiage Hanabi (Kembang Api Milikku)
Lagu ini mengisahkan seorang cowok di malam festival musim panas melihat temen ceweknya dipeluk sama pacarnya, mereka asik dan dia nggak suka gitu. Ciailah cemburu pokoknya. Sampe kata dia, kembang api kelihatannya jadi sangat menyedihkan. Ada lirik yang dalem, “pura-pura tidak menyadari rasa sayang yang ada di lubuk hati, hanya teman saja begitu fikirku, kau pun terlihat semakin jauh...”
Si cowok ini kebanyakan mendemnya sih, ngeselin. Tapi so sweet juga dia bilang gini, “cinta yang searah akan terus berlanjut meski dirimu bersama siapapun...”. Ulululuu~

14.   Boku wa Ganbaru (Aku Akan Berjuang)
THIS SONG GUE BANGET POKOKNYA. OVER ALL, THE LYRICS, THE STORY, AND THE MUSIC ARE REALLY AMAZING.
Oke tapi akan tetap gue deskripsikan ini lagu ceritanya tentang apa... ini tentang seorang gadis yang dari awal bertemu sama lelakinya udah kefikiran hal-hal yang ada sama dirinya dia, dia mikir apa kelebihan dia? apa kecerdasan, olahraga, penampilan, atau orang yang menarik. Dia mikir apa dia layak buat sama lelaki itu? ululu. Terus dia juga mikir apa yang terjadi kalau mencintai lelaki itu, apa akan terjadi kerasnya pertengkaran, terus dia mikir kaya gimana selera pakaian sama musiknya dan filmnya si cowok. Padahal cowok ini cuma pria yang biasa-biasa aja tapi si gadis ini mikir apa bisa mengalahkan saingannya dia (read: cewek-cewek yang suka sama cowok itu). Tapi biar bagaimanapun dia akan tetap berjuang dan nggak peduli sama hasilnya nanti. Sampai gunung yang amaat tinggi akan di daki. Demi cowok ini kesulitan apapun akan dia lalui katanya. Anjay lah.

15.   Boyfriend no Tsukurikata (Cara Untuk Mendapatkan Pacar)
Lagu ini lucu menurut gue. Isinya tentang advice cara buat dapatin pacar. Kayak dengan ngirim pesan yang nggak bermakna gitu, terus nitip salam, pura-pura sakit lagi biar dia tau si cowok ini jenguk dia apa engga, haha. Terus sarannya ada lagi jangan angkat telepon kalo si cowok nelpon. Lucu deh, tapi walau latihan terus nggak ngejamin dapet pacar juga sih ini sarannya, haha.

16.   Choco no Yukue (Keberadaan Coklat Itu)
Lagu ini kesan unyu kaya team T, haha. Tentang hari Valentine, seorang cewek ngasih coklat ke cowok yang dia sukain, terus dia nanyain coklatnya kemana sekarang, soalnya nggak ada kabar sejak dia ngasih coklat itu. Padahal si cewek ini udah susah-susah loh ngasihnya. Soalnya si cowok ini popular. Yang dia pengen tuh si cowoknya bilang makasih kek, bilang enak kek, ke dia. Eh tapi dia juga takut sih kalo di jawab macem-macem. Yaudah begini aja gapapa deh, hilang jejak juga gapapa deh, wkwk.

17.   Daisuki (Aku Sangat Suka)
This is another sweet song. Musiknya lembut ga kasar, dancenya juga imut-imut gitu. Seorang yang suka sama orang lain sampe kepikiran mulu. Semenjak ia suka sama orang ini hal sesulit apapun nggak masalah. Orang itu penting banget buat dia, dia bilang karena ada dirinya dia ada, jahh. Pokoknya ini ungkapan hati banget. Gue suka lirik ini;
“arti dari kehidupanku, akhirnya bisa aku pahami. Punya seseorang yang berharap besok pun ingin bertemu kembali...”
So sweet...

18.   Dareka no Tame ni (Demi Seseorang)
Lagu di album favorit gue ini, dulu liriknya sering banget gue jadiin status facebook twitter dll, wkwk. Berkisah tentang, “demi seseorang...” apa yang bisa kita lakukan buat orang lain yang membuat kita udah bertahan hidup di dunia. Buat seseorang yang udah jadi alasan kita ada disini. Bisa nih buat orang tua banget.. hehe. Lagu ini ngajarin banyak pesan juga, kaya lirik pertama “Ku tahu bahwa Tuhan selalu senantiasa memperhatikan semua umat manusia, Dia dengan adil mengasihi semua orang tanpa terkecuali..”

19.   Eien Pressure (Selamanya Pressure)
Kalo lagu ini keputer tiba-tiba di HP gue nggak pernah gue skip sama sekali. Ini lagu keren banget. Musiknya enak lagi. Kisahnya... emm tentang seorang cewek yang disukain sama temennya sendiri. tapi si cewek ini nggak percaya diri banget. Dia malah mikir apa bener tuh temennya suka sama dia? Apa dia sesuai dengan yang di harapkan tuh cowok?
Dia mikir kalo dia nggak bisa jadi pacar idaman nantinya, makanya dia bilang jangan berharap sama dia. Si cewek ini tertekan karena nggak biasa sama yang namanya cinta loh, dia nyuruh cowoknya untuk nunggu. Nunggu dia jadi cantik, nunggu dia siap, nunggu dia percaya diri...
Ah suka banget banget banget sama lagu ini pokoknya!

20.   Escape
Lagu disko nih kata gue. Dance-able. Nggak ada pesan moralnya tapi enak aja gitu buat gue ya. Walaupun rada vulgar beberapa liriknya, kaya: “walau dilihat siapapun juga tidak masalah, ayo cium aku!” atau “menutup mata... menahan nafas... sedang menunggu serious love”
Tapi nakal juga sih liriknya kaya; “katakan alasan apapun ke papa dan mama, terus terang dibilang anak nakal sekalipun. Matikan hape kalau terlewat waktunya aku tak akan pulang...”
Nakal emang. Banyak sih lagu yang lebih nakal dari JKT48, kayak Lay Down atau Seifuku ga Jama wo Suru (Seragam Ini Sangat Mengganggu), dari judulnya aja udah keliatan yaa tapi gue nggak begitu recommend yang kaya gitu hehe.

21.   First Rabbit
Kalau lagu ini awalnya kaya music bobo gitu, wkwkw ada di iklan pembalut malam.. tapi lanjutannya heboh kok. Ini liriknya BAGUS BANGET. Kisah buat perjuangan orang walaupun banyak rintangan tapi tetap dilalui.
Pesannya keren, kaya; “siapapun pastilah dapat merasakan bahwa dirinya hidup saat darahnya mengalir, jangan sia-siakan nyawamu!” atau “setiap terluka jadi makin dewasa”

22.   Flying Get
Ini yang gue maksud album favorit gue. Ini lagu enak di denger, soalnya pede banget kesannya. Ini lagu pantai, haha. Tapi ada beberapa lirik lucunya kaya ‘mencuri pandang ke baju pantaiku’. Ini kaya cewek yang mencoba goda-godain cowok yang dia temuin. Dia ngerasa cowoknya suka sama dia terus dia bilang juga kaya lo jadi jatuh cinta kan tuh sama gue gara-gara gue senyumin, yaudah gapapa suka sama gue aja, wajar kok. Hahaha njir pede banget.
“Flying getto ku berada selangkah di depan, perasaanmu itu sekarang akan aku dapatkan~”

23.   Futari Nori no Jitensha (Bersepeda Berdua)
Udah gue sukain dari jaman SMP nih, termasuk lagu awal debut nih dari jaman Theater Pajama Drive. Ini kisah tentang seorang cewek yang suka sama cowok sekelasnya dia.
“ahh mungkin bagi dirimu hanya teman sekelas saja yang jalan pulangnya searah...”
“ahh mungkin bagi diriku dirimu yang berarti tidak menyadari apapun...”
Kisah mereka lagi sepedaan berdua pulang ke rumah, si cewek ini mendem perasaan nya aja. “Don’t say!” kalo kata dia mah. Dia ngerasa cinta nya bertepuk sebelah tangan, pokoknya dia mikir ah keberadaan gue juga kaya angin buat dia. Padahal sekelas, suka bicara bareng juga. Tapi dia tetep friendzone gitu lah. Enak kok lagunya banyak coverannya juga di YouTube.

24.   Gingham Check (Cinta Kotak-Kotak)
Kalo ini lagu favorit gue sejak kelas dua SMA. Tiap hari gue nyanyiin. Ada versi Inggris nya gue suka juga, hehe. Ini kisah cinta kotak-kotak. Cewek yang suka sama temen kerja nya yang make baju kotak-kotak. Dia mau ngungkapin tapi nggak berani, yaudahlah ya jalanin aja. Lucu menurut gue, “kau yang berjalan mendorong sepeda, tertawa lepas dengan polosnya”
Kesan laut di dapat juga di lagu ini... ah jadi gemesh sama cowok kotak-kotak..

25.   Give Me Five
Lagu perpisahan recommend banget nih. Menceritakan tentang orang yang mau pisah sama sahabatnya. Menceritakan coretan di dinding kelas lah, baju seragam yang nantinya nggak akan dipakai lagi, foto-foto yang menghubungkan mereka, tawa yang pernah ada.. sedih gue kalo nyanyi lagu ini. Tapi seperti biasa musiknya yang ceria bikin gak jadi nangis
“sahabat ku selalu percaya, hari esok nanti pasti gemilang lagi. Maka kelulusan ini bukan sebuah akhir, namun awal baru...”

26.   Gomen ne Jewel (Maafkan Aku, Permataku)
Ini lagu dari judulnya aja udah penyesalan ya, hehe. Kisahnya juga, nih jadinya si cewek lagi ke Café tempat dia sama cowoknya dulu ada, dia dengar ada kabar burung kalo mantannya UDAH PUNYA CEWEK BARU. Aduh gue nggak selaw banget, ahaha. Si cewek ini sedih gitu, dia pengen dapet kesempatan lagi gitu... kalo di kasih kesempatan balikan dia bilang dia nggak akan pernah ngelepasin cowoknya lagi. Mantannya ini bagi dia cuma satu-satunya di dunia. Ulululu.. lirik favorit gue nih, temen gue suka shock kalo denger gue nyanyi ini soalnya gue nggak selaw nyanyinya;
“Tiba-tiba ingin lari dan peluk kamu
Tetapi ku menahan dan lihat dari sini
Air mataku mengalir tanpa henti”

27.   Gomen ne Summer (Maafkan, Summer)
Gue suka nih lagu laut yang ini juga. Tentang cewek yang suka sama cowok tapi nih cowok udah deket banget sama dia haha friendzone lagi. Cewek yang duduk di geladak kapal terus sampingnya cowoknya, duh wajah samping cowoknya bikin greget. Terus ngeliatin burung laying-layang putih yang kesannya ngeledekin mereka, kejar-kejaran, disinari matahari, haa. Dia bilang minta maaf sama Summer karena dia kesilauan liat cowok yang dia sukain itu, ululu.

28.   Hanikami Lollipop (Malu-Malu Lollipop)
Malu-malu lollipop mengisahkan tentang perempuan yang suka sama laki-laki sekelas. Duduknya di belakang, dia ngeliatin dari samping kok ganteng gitu ya. Tapi dia nggak sadar kalo selama ini dia sekelas sama cowok itu. Terus ada kejadian pas dia ngeliatin cowok itu, eh tatapannya ketemu. Malu-malu lollipop deh.
Ngegemeshin loh liriknya.
“malu-malu lolipopku setiap kali membayangkan dirimu, akupun tersenyum-senyum sampai jadi malu sendiri”
“tiba-tiba lolipopku akupun kembali jadi anak-anak, mulai merengek memohon cinta searah yang luar biasa”

29.   Heart Gata Virus (Virus Berbentuk Hati)
Gue suka kalo udah denger Nabilah Haruka Ayana yang nyanyi. Imut pas banget. Ini lagu berkisah tentang orang yang diserang virus berbentuk hati. Padahal awalnya orang yang dia sukain ini bukan tipenya dia loh, ada liriknya “kutahu bahwa dia orang yang baik, tetapi sama sekali bukan tipeku”. Dia aja nggak nyangka tau-tau bisa suka ama orang itu. Ini kisah cewek banget, dari mulai dia curhat ke temennya temennya sampe heran haha, terus ada kelakuan ala cewek loh.
“apakah yang telah terjadi? disaat aku tersadar menunggu SMSnya”
“ku menangis saat ku dengarkan lagu cinta, penyakit si gadis biasa suka melamun”
Gemesh sama lagu ini.

30.   Heavy Rotation
Kalo lagu ini semua juga tau kali ya nggak usah deskripsi in lagi. Haha intinya lagu debut ini enak aja gitu didengernya buat gue. Seneng-seneng lah liriknya orang ngidol ahay.

31.   Hikoukigumo (Jejak Awan Pesawat)
Horror. Ga sih gue nggak nganggap lagu ini horror. Cuma kata orang-orang ini nyeritain tentang cewek yang naik pesawat terus kehilangan cowoknya. Katanya pesawatnya jatuh dan cowoknya ketusuk cakar puing-puing pesawat dan si cewek ini sekarang sendiri. Dan kenangannya dia tentang cowoknya bikin dia sedih. Jejak awan pesawat, suara pesawat, bikin kenangan kesedihan tersendiri buat dia. Tapi ini lagunya gak sedih kok, enak banget lah.

32.   Himawari (Bunga Matahari)
“Yakin bahwa di balik kesedihan kan ada cerahnya masa depan”
Bahagia banget denger lagu ini. Yang nyanyi Della Viny sih kan gemesh. Lagu ini tentang apa ya.. kurang jelas alurnya buat gue. Pokoknya ada naik motor tua, menara sebagai petunjuk, mungkin jalan bareng kali ya. Terus ada duduk sebelahan di atas pagar pembatas jalan, ada mentari senja dan kabel listrik bergoyang, ini kayanya lagi liat pemandangan.
Bunga matahari disini dianggap sebagai semangat dalam diri kita ini loh, kita jangan menyerah sama diri kita, mimpi kita harus kita raih.

33.   Hissatsu Teleport (Jurus Rahasia Teleport)
Udah 33 aja nih, lagu favorit dari jaman SMP nih. Ada cerita kaya si cewek yang jalan sekolah pagi-pagi eh depannya cowok-cowok, salah satunya dia sukain. Dia ucapin good morning, eh dicuekin sama cowok yang disukainya, wkwkw. Menurut si cewek ini cowoknya itu pemalu, tapi KEREN. Udah dicaperin aja masih nggak tertarik. Lucu deh cowoknya... terus dia pengen ada hissatsu teleport biar bisa ketemu sama cowoknya di tempat yang nggak ada siapapun.. anjays.

34.   Idol Nante Yobanaide (Tolong Jangan Panggil Diriku Idol)
Lagu kisah para member nih kayaknya hehe. Idol Nante Yobanaide berkisah tentang seorang idol dan kehidupan misalnya di sekolah di deketin cowok, di foto diam-diam juga lah, dia sebenernya nggak suka. Kata dia dia nggak biasa dikasih surat, hadiah, salaman.. Dia juga bilang dibanding dicintai ku ingin mencintai. Sepertinya kisah si idol ini suka sama fansnya haha soalnya kata dia “diriku ini selalu melihat kepadamu. Untukmu, dan hanya untukmu, ku kan menjadi idol”

35.   Itoshisa no Defense (Pertahanan Cinta)
Kisah  cewek yang membatasi diri banget dari cinta, sampe nyuruh cowok menyerah saja dia bukan gadis yang (bisa dideketin kaya gadis lain). Sadis juga sih beberapa liriknya;
“tak pernah aku terluka, aku yang lebih dulu menyakiti hati seseorang”
“aku tidak ingin tahu tentang dirimu itu, ku tidak bisa mempercayainya”
Intinya dia nggak mau jatuh cinta karena takut ujungnya nangis-nangis gituloh, mending dia nggak jatuh cinta. Jadi dia minta cowoknya itu harusnya ngerti dan cari yang lain aja.

36.   Jonjou Shugi (Prinsip Perasaan Suci)
Kenapa ya gue suka lagu ini.. mungkin karena unit song kakak gue dulu (read: Sonya). Lagu ini dari judulnya ketauan ya tentang prinsip perasaan suci seorang cewek. Dia nggak mau dicium sama cowoknya sampai hari itu tiba (nikah). Dia mikir cinta itu bisa datang tiba-tiba enak aja lo mau nyium gue, bukan jaminan juga lu setia sama gue haha. Intinya dia nggak mau prinsip ini di langgar sama cowoknya.

37.   Juryoku Sympathy (Simpati Gravitasi)
“walau sebenarnya dekat, tetapi terasa jauh
Itu awal liriknya. Lagu ini mengisahkan seseorang dengan orang yang dia suka di satu bis. Satu bis doang seneng, wkwk. Soalnya kata dia ada sympati gravitasi dalam bis ini. Kalo bisnya goyang kanan mereka goyang kanan bareng kan so sweet gitu haha apalagi kalo bis tiba-tiba ngebut mereka condong nya sama haha. Seru musiknya enak lagu ini, terus gue suka karen ada kata “walau ku tidak di waro sekalipun”. Waro :D

38.   Kaze wa Fuiteiru (Angin Sedang Berhembus)
Lagu ini temanya kekacauan kayaknya...
Oh Tuhan yang ada di suatu tempat. Sekali lagi, aku mohon bentangkanlah dunia yang baru di bumi ini”
Gue ngebayangin bumi yang tinggal puing-puing ini, mereka masih mau membangun masa depan. Membangun batu-bata lagi. Angin yang berhembus yang membuat dia mau melanjutkan masa depan, nyingkirin puing yang halangin jalannya. Keren sih musiknya buat gue. Dan MVnya juga keren.

39.   Kibouteki Refrain (Refrain Penuh Harapan)
Suka sekali! Suka sekali!
Ini lagu perjuangan Ve kalo buat gue haha soalnya pertama kali dia jadi center. Kisah lagu ini tuh tentang refrain: pengulangan. Kebetulan yang dialami seseorang sama doinya. Dia dihubungkan sama kebetulan dengan doinya, misalnya tiba-tiba ketemu gitu. Wah takdir banget kan. Dia aja nyari-nyari jawaban masa depan semenjak mereka ketemu, walau pengen nyerah aja tau-tau jadi suka lagi. Lagu ini cocok buat yang ngerasa dihubungin sama kebetulan dengan doinya.

40.   Kimi ni Au Tabi Koi wo Suru (Setiap Kali Bertemu, Aku Jatuh Cinta)
Music awalnya aneh kalo kata gue. Tapi storynya bagus. Tentang seorang gadis yang suka sama temen cowoknya (mereka udah sama sama lulus) tapi ketemu di acara reunian, dan dia jadi suka lagi haha dasar. Lagu ini juga bawa memori waktu mereka kelulusan...
“Dirimu yang terkunci di dalam kenangan, sekarang bangkit kembali”
Seremnya...

41.   Kimi no Koto ga Suki Dakara (Karena Kusuka Dirimu)
“Jika kau merasa bahagia, semoga saat ini terus berlanjut”
“Cinta itu suara yang tak mengharapkan jawaban tapi dirimkan satu arah”
Begitulah quotes lagu itu yang gue suka banget dari dulu. Ini lagu tentang seorang fans yang menyayangi idolnya. Walau di tengah keramaian, walau nggak disadari, dia tetep bertahan karena dia suka si idolanya itu. Another sweet song, lagu debut juag, enak!

42.   Kimi to Boku no Kankei (Hubungan Kau dan Aku)
Lagu yang dibawain sama Melody dan Nabilah ini kisahnya sedih loh tapi musiknya enak banget. Kisah seorang cewek yang suka sama cowok, tapi cowoknya suka sama cewek lain, ululu. Dan cowoknya curhat ke dia lagi. Halah, baper mulu gue denger lagu ini.
“Aku yang berada di dekatmu, namun tak kau sadari. Jatuh cinta kepadamu yang sedang jatuh cinta...”
“selalu dirugikan juga menyedihkan tapi tak mengapa bagiku, walau bagaimanapun asal kau bahagia aku juga merasa bahagia”

43.   Kinou Yori Motto Suki (Dibanding Kemarin Semakin Suka)
Musiknya enak banget. Nggak kuku sama lagu ini. Tentang seorang yang suka sama cowok, dan semakin hari makin suka aja gitu. Si cowoknya terlihat sempurna banget di mata dia. Sebenarnya dia udah nggak tahan nih sama cowok ini tapi entahlah.
Kenapa bisa menjadi suka? Aku tak bisa ingat alasannya.”
Recommended banget lagu ini buat orang yang baru-baru jatuh cinta.

44.   Koi no Keikou Taisaku (Arah Sang Cinta dan Balasannya)
Lagu Team T ini lucu gitu kesannya. Nyeritain cewek anak IPS yang suka sama cowok anak IPA. Penampilan cowoknya padahal bukan tipe-tipe keren gitu, dia pake kacamata kuno sama tas punggung, wkwk. Tapi anak IPA nya itu jenius, peringkat 3 UN.
Dia kan cerita ke temennya soal cowok yang dia sukain, tapi malah diketawain. Padahal menurut si cewek ini cowoknya keren banget kalo nggak pake kacamata terus rambutnya di potong gitu haha. Temennya sampe ngeledekin kalo kencannya nanti sambil ngerjain kalkulus. Lucu deh! Ada lirik kelakuan genit ala anak cewek juga, “kuingin duduk di sampingnya dan mencontek isi hatinya~”.
Tapi si cewek ini minder juga karena cowoknya kepinteran, dia sampe bilang kalo level cintanya dia terlalu tinggi, bahkan nilainya nggak akan cukup, haha nilai apa? Mungkin nilai kecerdasan si anak IPS ini kali ya. Tapi keren banget kegigihan ceweknya pengen belajar giat biar diliat sama cowoknya.

45.   Koike (Adyth)
Mirip sama Gomen ne Jewel lah ini kisah dia nyesel karena mantannya udah punya cewek lain. Tapi bedanya ini dia nyesel karena ngerasa udah berumur kesepian tapi belum punya cowok, sedangkan mantannya si Adyth udah bawa pacar. Gue suka monolog-monolog unyu, dan di akhirnya yang bikin ngakak gue.
“Adyth, jangan bercanda! Kenapa aku harus cemburu sama kamu?
Adyth kok aku nggak pernah denger kamu jadian lagi sih”
Terus dia bilang kalo cowok sekarang nggak pandai memilih. Halah halah. Makanya jangan diputusin, mbak.

46.   Koisuru Fortune Cookies (Fortune Cookie Yang Mencinta)
Lagu ini tentang seseorang yang di ramal gitu deh kayaknya hehe. Dia ngerasa kalo dia suka sama cowok tapi mana mungkin cowoknya tertarik sama dia orang dia biasa-biasa aja haha. Tapi si Fortune Cookie bilang,
“Yang mencinta, Fortune Cookie, masa depan tidak akan seburuk itu. mengembangkan senyuman kan membawa keberuntungan.”
Gue suka ini juga di lirik ini tentang cowok itu bilang kalau suka wanita yang kepribadian baik, tapi tetep aja pasti penampilan yang penting. Tapi intinya tetep harus percaya dong kalo nggak ada yang mungkin, misalnya dengan bersama orang yang kita suka.

47.   Kokoro no Placarad (Papan Penanda Isi Hati)
“lihat kesini, sebentar saaja. Ayo sadarlah pada keberadaanku!”
Ini pokoknya tentang orang yang ngungkapin keinginannya lewat papan, misalnya ngungkapin kalo dia suka di papan. Biar diliat gitu, anjay. Ini lagu action banget gitu pake perbuatan ngasih papan buat ngungkapin, suki!

48.   Kondokoso Ecstasy (Kali Ini Ecstasy)
Keren banget lagunya buat gue. Ceritanya mah tentang cewek yang mau ngasih perangkap malah dia kena perangkapnya sendiri, hehe. Cewek yang mau mainin cowok, eh malah pas duah sama cowok itu akhirnya dia yang jatuh cinta duluan.
“Kali ini ectasy, tak usah malu aku yang kan mencinta duluan. Dan mengejarnya.. saat tersadar diriku sudah terlanjur kalah”
Mantap gans lagunya, dancenya juga ada dance lantai yang bikin gue ngejerit karena member tiba-tiba telungkup di panggung, wkwk.

49.   Manatsu no Sounds Good (Musim Panas Sounds Good)
Ini lagu pantai lagi. JKT48 kebanyakan setting lagu pantai-_- wkwk. Kisah seorang yang deket sama seseorang, di musim panas ini dia mau lebih serius sama pasangannya. Ah baper..
“Ya saat ini engkau bagiku hanya adik kecil yang manja”
“Orang yang aku suka, selalu sedih terasa kau ada terlalu dekat”
Beberapa lirik favorit gue.

50.   Nagai Hikari (Cahaya Panjang)
Lagu yang paling hits dengan Stella ini... lirik dan musiknya bagus banget. Isinya tentang dia menganggap seseorangnya itu bintang yang paling terang. So sweet ini settingnya langit. Mau dipeluk sama cahaya dari si bintang yang dia sayang ini anjay.
“Cinta berarti selalu berada disini, setelah hari-hari yang sepi akhirnya ku sadar...”
“Cinta bukanlah api asmara yang membara, kehangatan angin yang bagai cahaya matahari...”

51.   Namida Surprise! (Surprise Air Mata)
Liriknya tentang scene-demi-scene seorang temannya yang mau ngejutin temannya yang ulang tahun. Matanya ditutup, di masukkin ke aula olahraga, terus di diemin sampe nangis, akhirnya di kejutin. Dirayain di doain dan dikasih nasehat. Aww sweet 17 banget nih pasti.
“happy-happy basuday! Semoga jadi tahun yang indah. Sekarang kamu jadi lebih dewasa, ayo jalani hargailah hidup dengan caramu~!”

52.   Oogoe Diamond (Teriakan Diamond)
Nah ini ada lagi lagu tentang ngungkapin perasaan. Kisahnya diawali dengan orang yang ngejar bis dan mau ngungkapin perasaan, katanya kabut dalam hatinya udah hilang dan dia mau jujur sama perasaannya itu. walaupun susah banget buat nafas juga tapi tetep di lakuin. Soalnya dia udah sadar, kalau tanpa orang itu ada yang hilang dari dalam dirinya.
“mengapa sedari tadi aku hanya menatap langit. Mataku berkaca-kaca berlinang tak bisa berhenti. Di tempat kita tinggal, di dunia ini dipenuhi oleh cinta pada seseorang...”
Intinya lagu ini ngajarin kita buat jujur bilang dengan berani soalnya kalo kita bilang ya ada peluang buat kita, daripada kita diam aja, keadaan tetep sama.
Suka itu kata paling hebat!

53.   Pajama Drive
Lagu utama setlist ini menurut gue konyol, hehe pake piyama. Kisahnya juga konyol. Cewek yang nggak bisa tidur eh dilempar batu di kaca kamarnya sama pacarnya. Akhirnya mereka jalan naik mobil, namanya juga pajama drive. Polos juga sih cewek ini menurut gue, soalnya dia mikirin takut dimarahin papanya juga, wkwk.
“Jika kau suka seseorang kau tak bisa katakan tidak, keegoisan dirimu selalu ku terima. Ku bagaikan tersihir...”
Bener banget.

54.   Ponytail to Shushu (Ikat Rambut Polkadot)
Tentang cinta bertepuk sebelah tangan lagi nih. Musim yang udah berubah, dan laut biru latar yang bagus gue suka. Cerita cowok yang suka sama cewek mereka main di pantai, melambai-lambai. Si cewek ini tuh sekelas sama dia, “melihat kamu yang duduk di depanku, membuat rasa sakit timbul di dada”
Lirik yang ngena, “matapun bertemu, saat ini kita sebatas teman”. Ikat rambut polkadot itu ikatan rambut si ceweknya dan ikatan cinta mereka yang kata dia tak akan dilupakan. Hanjay. Enak banget lagu ini serius deh gue.

55.   Renai Kinshi Jourei (Aturan Anti Cinta)
Another setlist song favorit gue. Musik awalnya enak banget. Mengisahkan tentang seorang yang udah menjalin hubungan selama satu tahun secara diam-diam. Soalnya ada aturan anti cinta dalam kelompoknya. Sebenernya ini kisah golden rules banget hehe.
Gue suka lirik bagian, “di suatu tempat seseorang mencinta walaupun tahu itu tak boleh, tetapi bila menyerah disana bukan cinta, yang sebenarnya melanggar aturan”
“peraturan anti cinta adalah sumber dari romantisme karena tidak dapat diungkapkan hanya akan memupuk rasa..”

56.   Rider
Kisah lagu ini Aki-P terinspirasi dari fans yang udah meninggal. Fans setia AKB48. Gue pribadi suka lagu ini karena liriknya hiks. Ceritanya si cewek mikir belakangan ini si cowoknya kok nggak ada di tempat ini ya (teather AKB48). Terus dia denger si cowok ini udah ke tempat yang jauh banget, dan dia pengen di data-saat terakhir bisa ngucapin selamat tinggal. (merinding gue)
Tapi si cewek bilang kalau dia nggak akan pernah lupa sama cowok ini kok... tapi dia juga nggak mau larut dalam kesedihan dan tetep bernyanyi karen dia tau si cowok ini pasti mengharapkan hal yang sama.
“dirimu mengendarai motor di tengah sang angin, kemanakah engkau hendak menuju pergi? Apakah langit disana cerah?”
“di sudut dalam hatiku ini menghentikan motor, kau pasti sedang memperhatikan diriku meski dibasahi rintik hujan”
“pada saat aku sedang putus asa aku melihat mimpi-mimpi yang telah kamu tinggalkan...”
SO DEEP. I LOVE THIS SONG SO MUCH.

57.   River
Kalo River lagunya khas sama tepukan gitu ya hehe. Kisah supaya kita nggak menyerah loh sama rintangan. Mimpi itu emang selalu kelihatan jauh dan jaraknya terasa nggak tercapai tapi jangan nyerah sama mimpi kita itu. Kita harus nekat buat mimpi kita itu. Walau nggak tercapai jangan menyerah.
“tepat di depan matamu ada sungai mengalir luas, sebuah sungai yang besar”
Sungai ini ibarat pembatas kita dengan mimpi kita dan kita harus melewati supaya sampe ke tepian. Kita harus percaya kalo bisa sampe ke tepiannya. Motivated banget!

58.   Run Run Run
Wah kalo lagu ini gue suka banget DULU, haha. Tentang cowok yang ngungkapin perasaan ke ceweknya dan minta di kasih jawaban.
“sudah cinta ia berikan, katanya beritahu perasaanmu!”
Dan di lagu ini ceweknya sampe lari-larian turun dari bus yang macet, buat nemuin cowoknya dan bilang kalo dia BERSEDIA.
“perasaanku tlah ku tentukan, ku ingin mengatakan aku bersedia!”

59.   Saishuu Bell ga Naru (Bel Terakhir Telah Berbunyi)
Musiknya enak banget. SBgN ini menurut gue kayak kisah member yang ikut audisi dan dia diterima, dia naik kereta gitu tapi hatinya masih bimbang. Padahal udah bel pemberhentian kereta terakhir. Dia bahkan belum bilang ke orang tua dan cuma ninggalin surat. Dia harus menentukan,
“tak lama lagi akan melaju diri yang berbeda dari kemarin”
Maksudnya nanti dia bakal jadi member dan bukan orang yang biasa lagi. Di kereta terakhir itu dia harus udah punya keputusan...

60.   Sakura no Hanabiratachi (Kelopak-Kelopak Bunga Sakura)
Gue udah suka lagu ini dari sebelum JKT48 bawa lagu ini, soalnya dikasih tau sama temen. INI LAGU RECOMMEND BANGET BUAT PERPISAHAN. Sedih-sedihnya.
“Kita bertengkar, kita menelpon, kita pun pernah menangis”
“di album foto buku angkatan ku memperlihatkan senyuman.. menghantarkan pergi musim yang berlalu, selamat tinggal”
Udah pokoknya ini liriknya bagus banget.

61.   Shinkirou (Khayalan)
Lagu yang unik mendayu-dayu ini enjoy listening apalagi kalo yang nyanyi Ve sama Shani yang adem, hehe. Tapi Ve Haruka juga no probs.
Lagu ini adalah tentang penyesalan kali ya... tapi penyesalannya bukan kaya nyesel karena pengen balik gitu, tapi lebih kearah minta maaf karena pergi gitu. Ada lirik, “cinta maafkan aku...”
Dia mau pergi dari cowoknya karena suatu alasan, dia minta jangan dicari pokoknya. Dia seneng udah pernah bertemu. Dia juga sedih udah ninggalin cowoknya tapi mau gimana lagi...
“Sekarang ku.. ku masih suka, tetap suka. Ku kan menghilang tuk selamanya...”
Gue nggak begitu ngerti alur ceritanya sih tapi ini enak lagunya.

62.   Shonichi (Hari Pertama)
Ini kayanya lagu ngehits se JeiKeiTi. Semua member mengalaminya...
Kisahnya adalah seorang member yang akhirnya menjalani hari pertamanya tampil. Setelah latihan panjang... dan dia nggak tampil sendiri, dia tampil sama angkatannya:’) dia nggak mau kalah juga sama kakak kelasnya. Huah ini lagu enak banget dinyanyiin setelah perjuangan panjang di push sama pelatih akhirnya... akhirnya.
“Ada hariku hilang percaya diri, selalu sainganku terlihat seolah bersinar”
“usaha keras itu tak akan mengkhianati”
“ada hariku sudah menyerah imbangi sekolah beserta latihan”
Gue suka nyanyiin lagu ini ke angkatan gue dan ini jadi lagu angkatan gue:’)

63.   Shoujutachi Yo
Ini lagu di jadiin iklan apa ya gue lupa. musiknya enak banget. Kisahnya tentang.. kalo kita liat bintang di langit terus kita ditanya bintang mana yang paling terang apa kita tau? Dari sini pasti ada aja cahaya yang nggak bisa keliatan. Ini lagu member juga. Semua member itu ibarat bintang, yang mana yang paling terang ya fansnya yang nentuin. Setiap cahaya bintang itu nggak sama, dan member tetep berjuang dan nggak boleh menyerah buat impiannya.

64.   Squall no Aida ni (Di Tengah Hujan Badai Tiba-Tiba)
Lagu ini ceria gitu enak. Kisahnya tentang hujan badai yang tiba-tiba, terus si cewek neduh bareng si cowok eh dia ngeliat cowoknya terus dia nyadar kalo ada yang berbeda... dia suka sama cowok ini!
Padahal dulu dia nganggep si cowok ini cuma salah seorang dari teman lelaki yang dia punya.
“terlalu dekat, tidak terlihat, rasa sayang tak kusangka musim panas berakhir... ku sadar”
Jadi aja dia berharap hujan mendadak ini nggak berhenti :3

65.   Suki Suki Skip! (Suka, Suka, Skip!)
“Jikalau tidak suka, tak aka nada yang terjadi...”
JHAA. Lagu ini pernah gue masukin di cerpen yang gue tulis sebelum post ini. Gue suka banget sama lagu ini. Have fun aja gitu di dengernya. Kisah seorang cowok yang suka sama cewek, dan jadi bahagia banget gitu ngejalanin hidupnya.
“semua orang yang jatuh cinta, hatinya terasa ringan...”
Bahkan pas dia liat cewek yang dia suka ngobrol sama cowok lain pun dia nggak masalah. Dia nggak ngerasa cemburu, yang penting si cewek bisa bahagia dengan caranya dia. Aduduhe. Strong abis. Pokoknya ceria abis ini lagu. Buat dia kalo nggak ada ini cewek dia nggak bakal sebahagia ini dan hidupnya nggak akan berdebar gini. Anjay.

66.   Switch
Tombol. Iya di lagu ini membuat orang jatuh cinta itu ibarat menekan tombol. Love is switch.
Buat ngebuat orang cinta kita harus nyari tombol cinta dalam dirinya. Ceritanya ada cowok yang udah diperbolehkan menekan tombol cinta si cewek dan sisi lain dari si cewek ini dia perlihatkan ke si cowok. Padahal dulunya dia keras tapi sekarang semenjak suka sama cowok itu jadi mauan.
Katanya si cowok ini bakal bahagia deh kalo udah menekan tombol cinta ini. Jiahahah.

67.   Takane no Ringo (Apel Yang Ada di Puncak)
Lagunya memotivasi banget. Jadi ibarat kita metik apel, kenapa sih maunya yang pendek aja? Kenapa nggak yang di puncak itu?
“kenapa kamu sepertinya tidak pernah gagal? Apa kamu hanya memilih mimpi yang mudah?”
Kalo denger lagu ini sejujurnya gue rada kesindir karena target gue rendah. Dan lagu ini memotivasi gue kenapa sih nggak ngambil yang lebih tinggi lagi? Cari cita-cita yang lebih tinggi dan harus mau ambil resiko buat ‘memanjat’ pohon apel.
Karena.. “hasilnya kan semanis kerasnya usaha”
Pokoknya kalo ngelakuin sesuatu tuh jangan tanggung-tanggung. Puncak sekalian!

68.   Te wo Tsunaginagara (Sambil Menggandeng Erat Tanganku)
Lagu setlist lagi nih. Kisah di balik lagu ini bagus. Kisah kita baru masuk sekolah, lalu ketemu sama temen baru. Bergandengan deh sama temen itu. Terus udah menyatu sama teman sekelasnya. Dan nggak kerasa udah mau berakhir aja masa sekolah..
“setelah pelajaran yang sulit menangis, berkali-kali ingin kabur dari sekolah”
“bahkan saat ujian menjadi mudah, berkali-kali ku ingin berhenti sekolah”
Liriknya gue banget tuh.

69.   Tenshi no Shippo (Ekor Malaikat)
Ini musiknya unik, dan gue suka banget. Lagu yang gue nyanyiin terus pas MBS. Soalnya ada kata “balon yang bulat kulepaskan dari tanganku”. Ini kisah cewek yang suka sama cowok. Cinta itu buat dia kaya ekor malaikat, kabur-kaburan lah.
Lirik kesukaan gue, “karenanya aku berpura-pura tidak suka, dan akupun menjadi bersikap dingin”
Terus si cewek mikir kalo aja si cowok sadar sama pandangan cewek ini ke dia, jantungnya tuh udah deg degan banget. Yah namanya juga ekor malaikat, gerak kesana sini susah dia tangkepnya. Dia cuma bisa nunggu disini sampe pelangi muncul. This song makes me miss Rena-chan so much.

70.   Theater no Megami (Dewi Teater)
Lagu setlist, kayanya lagu utama setlist semuanya gue suka deh-_- haha. Ini kisahnya tentang seorang fans yang ngidol. Dia dengar-dengar kalo oshinya tuh semangat di panggung tapi dia nggak pernah ketemu langsung soalnya udah apply email nggak pernah dipilih JOT. Member kesukannya itu semangat banget,
Tapi akhirnya dia ketemu juga sama oshinya, si Dewi Teaternya dia. Aslinya jauh lebih indah dari di TV atau majalah kata dia mah haha.
“Berada dimanapun hati ini telah terpaku, hati ini hanya melihat kepadamu. Keras usaha kau tunjukkan telah mengetuk hatiku ini”
“kesenangan melanjutkan hidup tlah kutemukan. Ku suka padamu”

71.   Tsundere
Ini lagu bercerita tentang ke tsundere-an seseorang cewek. Tau Tsundere kan? Iya GUE. Hehe. Makanya gua suka banget lagu ini. Seorang cewek yang jutek nggak peduli sok sok an padahal dia suka. Cuma selalu berpura-pura jadi jahat. Oke dia cuma nggak mau kalah, karena bagi dia kalo suka dia itu kalah.
“kompleksitas anak perempuan, ku ingin dimengerti pelan-pelan”
Tapi di balik ke tsundere-annya.
“kesombongan diriku ini, tolong patahkanlah...”
Mengertilah ke tsundereannya dia ya.

72. Yakusoku Yo (Janji Ya)
Ini lagu perpisahan, bercerita tentang yaa hidup itu petualangan. Ada pertemuan, ada perpisahan. Intinya jangan sedih banget gitu kalo berpisah, senyum aja. Karena sesuatu saat pasti akan ketemu lagi, percaya aja sama kekuatan takdir yang mempertemukan. Jadi janji ya jangan pernah lupain dia, gitu deh.
“ya.. terimakasih untuk segalanya. Ini sampaikan dari dalam hati. Sangat menyenangkan..”
Kalo udah nemuin impian balik lagi temuin temen lo, sekarang baik-baik dulu sampai saat nanti pasti dipertemukan lagi kok, jadi jangan sedih:’)
  
73. Yuuhi wo Miteiru, ka? (Apakah Kau Melihat Mentari Senja?)
Lagu yang sarat pesan kemanuasiaan banget. Lirik dan musiknya harmonis. Suka banget deh!!
Ceritanya tentang mengingat apa yang udah terjadi di hari itu deh. Seperti apanya pasti kan kita suka kefikiran gitu kan, nah di sore ini kita merenung gitu. Gapapa lah yang udah terjadi toh bahagia nya lebih banyak kan. Terus kan kita suka pura-pura bahagia biar gamau bikin orang cemas, nah jangan disimpen aja sedihnya. Tetep bersyukur sama hal-hal kecil supaya kita bahagia J
“Hubungan antar manusia memang merepotkan
Tapi kita tak bisa hidup sendiri
Setiap manusia merupakan makhluk yang lemah
Kita haruslah hidup saling membantu”
Pokoknya isinya tentang keseharian kita juga kadang-kadang kan suka keluar ucapan kasar, tak sengaja nginjek kaki orang, atau salah paham pokoknya itu wajar. Tetap teria keadaan dan terus maju ya. Itu pesannya J

Sekian recommend dari gue. Banyak ya? Wah jauh lebih banyak lagu JKT48, itu cuma sebagian banget. Selera orang beda-beda yaa hehe. Tbh, gue paling suka Eien Pressure, Kimi no Koto ga Suki Dakara, Gomen ne Jewel, Rider, Kimi to Boku no Kankei. How bout you? ;)

Oh iya kritik kalo ada kesalahan dari gue, atau mungkin mau nambahin recommend nya silakan tinggalkan komentar yaa. Makasih :3