Minggu, 14 Mei 2017

Lirik Suzukake Nanchara - JKT48

Indahnya senyum manismu (senyum manismu) 
Dalam mimpiku (dalam mimpiku) 
Selalu di situasi yang sama
Bicara saat cahaya
Menembus pohon yang lebat
Namaku dipanggil olehmu (terus menerus) 

Indahnya senyum manismu (senyum manismu) 
Dalam mimpiku (dalam mimpiku) 
Diriku ingin tahu alasannya
Mengapa saat terbangun
Dada ini selalu
Terasa amatlah berat

(chan~ chan~ chan~ chan~ chan~)

Suatu hari minimarket
Di pojok jalan ini tutup
Akupun tidak belok dan melewati saja
Diriku jalan tanpa sadar

Kau yang bagai adik perempuan
Yang sudah ku kenal sejak kecil
Semenjak kapankah telah tumbuh dewasa? 
Aku terkejut.. 
(Janganlah kamu lepaskan hal yang penting)

Biarlah perasaanku (perasaanku) 
Ku pendam saja (ku pendam saja) 
Jarak kita ini sudah cukup
Sama seperti dahulu
Aku ingin menjagamu
Yang tertawa lepas ceria (forever) 

Biarlah perasaanku (perasaanku) 
Ku pendam saja (ku pendam saja) 
Sudah ku bulatkan tekad ini
Untuk bisa menahan
Perasaan di dirimu
Terus seperti sekarang

Ia tetap di atas daun
Terasa rinduku padamu
Haruskah ku rebut
Kebebasanmu itu
Dan terbang terbawa sang angin

Tanpa berkedip ku menatap langit
Merasakan lambat laju waktu
Dan aku berfikir benang kehidupan ini
Sangatlah panjang
(Sampai jumpa di keabadian nanti) 

Masih terlalu cepat (terlalu cepat) 
Tuk bilang suka (tuk bilang suka) 
Ku katakan ke diri sendiri
Sudah tak perlu pusingkan
Hubungan kita berdua
Masa depan masih sangat panjang (romansa) 

Masih terlalu cepat (terlalu cepat) 
Tuk bilang suka (tuk bilang suka) 
Jadi teman saja tak apa-apa
Sampai nanti kau sadari
Perasaanku padamu
Terus begini sajalah

Suka! (suka!)
Suka! (suka!)
Suka! (suka!)
Aaaa! Suka sekali! 

Indahnya senyum manismu (senyum manismu) 
Dalam mimpiku (dalam mimpiku) 
Selalu di situasi yang sama
Bicara saat cahaya
Menembus pohon yang lebat
Namaku dipanggil olehmu (terus menerus) 

Indahnya senyum manismu (senyum manismu) 
Dalam mimpiku (dalam mimpiku) 
Diriku ingin tahu alasannya
Mengapa saat terbangun
Dada ini selalu
Terasa amatlah berat...

(Written 15-05-2017 hasil pendengaran seadanya)

Sumpah pas tau JKT48 bawain lagu ini rasanya tuh. DEMI APA LAGU FAV INI AKHIRNYA DIBAWAIN?!
Oke, lebay. Tapi semoga bermanfaat. FYI judul lagu aslinya sangat panjang sampai aku sendiri nggak hafal x_x

Senin, 01 Mei 2017

Transformasi SMA ke Kuliah (bukan dilatasi translasi rotasi refleksi)

Haii! 
Gue... kangen blog ini. 😥
Sesungguhnya gue mau bisa terus update yakan...
Tapi sayangnya gue sekarang sibuk...

Bukan sibuk, sih.
Duh apaan, sih.
Astaghfirullah... maafkan diriku yang tidak pandai membagi 24 jam ini. 🙁
Hmm jadi gue mau curhat...

Gue sekarang di semester dua. Dan gue punya beberapa fokus di luar perkuliahan. 😬

Satu. Gue sekarang udah kerja jadi guru bimbel dan guru privat. Bimbel di E-Plus ngajar kelas 3 SMP. Dan privatnya dua anak, kelas 5 dan 6 SD. 😆

Kedua. Gue masih berusaha istiqomah jadi kader di UKM LDK (tempatnya orang sholeh-sholehah, dan iman gue bobrok sendiri). Ceritanya udah mau keluar saking gue bobroknya, malah dijadiin Bendahara Komda, wakilnya ka Asih. Innalillahi. 😖

Terus, belum lama ini, dijadiin korwil kota Tangerang di OPTIKA XVII. Lombanya sih September... persiapannya? Dari sekarang. 🙃

Innalillahi. Amanah memang menimpa orang yang lemah, ya?
Padahal kalau boleh dibilang itu semuanya butuh kontribusi banget, dan di sisi lain tugas kuliah semakin... nauzubillah.
Rasanya egois kalau gue mau maksimal di semua hal tsb tanpa ada yang dikorbanin. 🙁

Biasanya bahasa dikorbanin mengesankan orang cemen ya. Tapi emang ternyata, setelah beberapa waktu lalu dikasih sebuah nikmat sakit, gue baru sadar kalau gue lemah. Amanah sehat aja gabisa dijaga. 😤
Hmm.
Duh jadi sedih lah. Tapi ttp harus disyukuri ya~
Dan sebenernya kehadiran gue disini *ceilah* mau bawa topik yang cukup...
Cukup apa? 🐰
Ya cukup aja deh. Apaan sih.
Eh tapi judulnya keren ya? Gadeng biasa aja wkwk.

Jadi disini akan ada beberapa poin yang isinya opini gue dan perubahan yang gue rasakan dari SMA ke Kuliah. Iya, SMA-nya di SMAN 3 Kota Tangerang dan kuliah di Pendidikan Matematika UIN Jakarta. Ya namanya SMA ke kuliah pasti beda lah yaa hehe.
Langsung aja deh... check this out!

1. Waktu belajar
Ini pokoknya yang gue rasakan amat berbeda dari masa SMA. Waktu SMA dulu gue belajar dari jam setengah tujuh pagi sampai sekitar tiga sore dengan waktu istirahat dua kali:
Jam 9.30 sama jam 12.00, dan durasi sekitar setengah jam.
Sedangkan di kuliah... istirahat benar-benar tidak menentu, haha.
Ambil sampel waktu semester 1 hari Senin:
Gue masuk jam 07.30 matkul Kalkulus Differensial 3 SKS sampai jam 10.00. Lalu jam kosong (istirahat) sampai jam 13.00. Dilanjut matkul Bahasa Arab sampai jam 15.30. Istirahatnya sekitar tiga jam. Pfft.
Bisa bobo siang, ya? Seandainya gue ngekos. Sayangnya gue PP, perjalanan sejam. Dirumah baru selonjor udah ngampus lagi kan capek hmm.
Akhirnya waktu tiga jam itu dilalui dengan leyeh-leyeh (makan-nongki-sholat). Atau duduk aja depan kelas, kali aja ada kating ganteng lewat. *astaghfirullah*
Tapi nih yaa semester dua lain lagi ceritanya. KRS baru... lebih padat. Ambil sampel hari Kamis:
Belajar dan Pembelajaran Matematika dari jam 07.30 sampai 10.00 langsung dilanjut Sistem Geometri dari 10.00 sampai 12.40.
Begitupun hari lainnya. Semua padat.
Ya abis gimana ya?
Disyukuri aja~~

2. Dosen vs Guru
Dulu waktu SMA kan pake kurikulum 2013 ya, dan guru-guru sering bilang "kurikulum ini bikin kalian harus kreatif, kalian yg cari materi sendiri. Kuliah nanti juga kaya gini"
Dan di benak gue tuh: kuliah nanti dosen kaga ngajar, nyuruh presentasi doang (berkaca dari beberapa guru SMA yang sering nyebut-nyebut K13). Tapi sebenernya nggak salah sih, tapi nggak bener juga *lah. Menurut gue bukan SMA kaya kuliah, tapi kuliah yang kaya SMA *lah. Abaikan.
Tapi emang benar sih, kuliah nggak selamanya presentasi. Masih banyak dosen yang ceramah. Tapi ya tidak dipungkiri presentasi selalu mewarnai hari-hari kami. Anjay. Wkwk
Terus nih ya. Kalau waktu SMA, guru gak datang tuh rasanya surga dunia. Tapi kalau Kuliah, dosen gak datang itu rasanya pikiran...  "Duh ntar si ibu itu minta ganti jam kapan ya?" "Duh entar kalau bentrok sama rapat gimana? Bentrok sama ngajar gimana?"
Huft. Makanya gue mah ketika dosen nggak datang itu bukannya happy malah cemas. 

3. Teman SMA vs Teman Kuliah
Kalau bicara teman sih, kayaknya relatif ya.
Banyak orang bilang kalau masa SMA tuh masa paling indah. Temannya seru, seharian menghabiskan waktu bersama. Kalau kuliah susah cari teman, kelas bareng seharian aja jarang wkwk.
Gue sih nggak menampik hal tersebut, karena memang ada benarnya juga. Di SMA kan memungkinkan untuk selalu bareng, ya wajar kalau lebih solid dan lebih menyenangkan ya. 
Tapi, tapi nih ya. Bukan berarti di kuliah teman yang seru menjadi langka. 
Buat gue sih, SMA dan Kuliah sama aja. Apalagi kan kalau di kuliah kita-kita akan ketemu sama teman yang punya cita-cita sama kayak kita #kalaunggaksalahjurusan. Dan orang yang punya visi dan misi sama kayak kita pasti lebih nyambung diajak ngobrol dan lebih seru juga jadinya. 
Lagipula kalaupun di kelas nggak ada teman yang berasa klop, kan masih banyak organisasi eksternal internal dan UKM yang sesuai minat. Bisa cari true friend disana loh.
Nggak ada alasan selalu terpuruk kenangan SMA selama di kuliah dengan alasan nggak nemu teman yang kayak dulu. Life must go on, gengs.

4. Buku vs Internet
Kok ada poin begini ya? Wkwk. Jadi ini ada sangkut pautnya kok dengan perkuliahan.
Kalau dulu di SMA kan belajar dan nyari dari internet ya, no problem. Disuruh bikin makalah, daftar pustaka dari atas ke bawah isinya link semua. Yhaaa.
Tapi kalau di kuliahan kayak gitu bisa dicecer dosen. Gadeng. Dicecer sekelas malah, wkwk.
Simpel sih alasannya. Kalau sumber dari buku, keabsahan isinya bisa dipertanggungjawabkan. Kalau dari internet, siapa yang bisa menjamin materi tersebut valid? Bagaimana kalau ternyata materi teknik integrasi yang beredar di internet buatan anak SMP? Yang satu operasi dinaikin dan turunin sekaligus. Karena mahasiswa malas mikir, jadinya ikut-ikutan aja. Siapa yang bisa jamin itu informasinya benar? 
Logikanya gitu aja sih. 
"Loh tapi kan saya ambil dari wikiped*a"
Mau wikiped*a, wotaped*a, materi banyak begitu yang terpasang di webnya apa dia mau periksa semua? Apa dia memastikan satu persatu kalau itu benar? Pasti masih ada kekurangan di sana sini. 
Ohiya, satu alasan logis lain juga yang... inisih menurut gue aja. Alasan kenapa sumber materi harus dari buku, adalah supaya mahasiswa mandiri. Mahasiswa tuh udah gede *yaiya*
Masasih mau tinggal masukin keyword-copy-paste jadi? 
Seenggaknya ada usahanya dong. Cari bukunya-baca daftar isinya-cari yang isinya relevan-ambil materinya-kutip buat footnote-ketik ketik selesai. 
Lagipula kalau kita cari materi dari buku, otomatis bacaan kita lebih banyak, dibanding searching internet yang kita asal baca copy paste aja. Kalau dari buku pasti materi dibaca, dipilih, baru di susun. 
Itulah kenapa buku jadi terasa begitu indah dan dekat dengan mahasiswa. 💞

5. Wh*tsApp vs L*ne
Sumpah ini poin lima absurd tapi gapapa dipaksain biar jadi lima. Wkwk.
Kalau waktu SMA, nggak on Line rasanya kayak manusia purba yang ketika suatu hari ada info mendadak dan ketinggalan itu paniknya nggak tertolong lagi lah. 
Line itu everything waktu SMA. Info PR, info kelas, jawaban tugas, rumpi nggak jelas, semua ada wkwk. Chat 999+ biasanya kalau anak kelas lagi panik PR, panik tugas, atau lagi chat grup rasa pc nggak jelas, wkwk. 
Tapi ketika kuliah, buka Line tuh mau mau enggak enggak.  Wkwk
WhatsApp yang jadi everything di kuliah. Semuanya ada di WhatsApp mulai dari info kelas, grupchat kelompok, hingga event-event program kerja organisasi. Terhitung hingga detik ini, grup WhatsApp gue ada 32. Ketahuilah itu hanya dari keperluan kampus semata.
Jadi ya. Nggak buka WhatsApp konsekuensinya jadi manusia kampus purba.

--- 

Sekian. Sebenarnya banyak sih perubahan dari SMA ke kuliah yang gue rasakan. Tapi gue malas ngetik. 
Ini aja ngetik karena lagi longgar. 
Ehehe tapi selaw kalau masih mau baca tulisan Bella, habis ini juga gue mau posting sebuah cerpen. Mumpung longgar. Happy holiday! Muah💕

Jumat, 27 Januari 2017

In Memoriam Paskibra UIN 2016

Tes. Tes. Ana mau nyeritain tentang Paskibra UIN 2016 nih..

This is one of my best experiences in 2016~

Jadi pada suatu hari ana dikirimin SMS sama orang asing (dulu ya, sekarang uda kenal namanya ka Hendra hehe).
Isinya gini:
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat Anda telah terpilih mewakili fakultasnya sebagai calon Pasukan Pengibar Bendera UIN Jakarta pada Upacara Pembukaan OPAK 2016. Dimohon kehadirannya pada ;
Hari/tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016
Tempat : Markas Komando Menwa UIN Jakarta, Gd. Student Centre Lt. 1
Agenda : Techinal Meeting
Pakaian : Bebas, sopan, rapi
Informasi lebih lanjut hubungi 0858178***** (Ka Mia), 0857173***** (Ka Sinta)
Wassalamualaikum wr. wb.
Kan ana anak paskibra gitu yaa, seneng lah kalau disuruh ngibar haha. Jadi ana antusias gitu dateng TM. Dan ada temen satu sekolah yang dapet SMS jugaa, si Azri. Dan ana kirain, ana sama beberapa orang doang gitu yang dikirimin begituan di fakultas...
Ternyata banyak T.T
Jadi harus diseleksi.

Tapi alhamdulillah ana lolos.

Ngga tau sih ini harus disyukuri apa engga karena sebab ini... dari awal Agustus sampai OPAK tiba, ana harus menjalani latihan yang... wasting time and energy :')
Dan bikin tambah gosong (matahari).
Tapi kalau fisik, ana udah ngga permasalahin lagi. Soalnya 2014 juga kan pernah latihan berbulan-bulan demi mengibarkan bendera merah putih di Karang Tengah.

Ini pas kita pelantikan sama rektor.


hmmm waktu awal latihan tuh rasanya kaya apa ya. Ana ngga bisa akrab sama semua. Cuma bisa ke beberapa aja... kaya Azri Tiara Wanti Cici, Ibin, Mira... siapa lagi ya. Lumayan lah. Hmm kalo cowoknya gaada. Ada sih yang emang supel bagi ana kaya Bayu, Agung, Hardi, sama Dimas. Dimas ini ana sering panggil ganteng -emang ganteng- hampir semua juga manggil gitu hehe.

Ohiya kapten kita (paskib UIN) namanya Ican. Danton kita ka Hendra sama ka Hasbi. Selain itu pelatih kita ka Rizka, ka Puton, ka Nugi. Dan banyak kaka kaka menwa di belakang layar yang amat berjuang untuk kelancaran acara. Tepuk salut.... saa lut salut saluuut salut!

Di Paskibra UIN ini latihannya terasa beda bgt sama anak paskib dulu. Paskib pas pengibaran 2014 mah lebih berat... banget hehe.
Terus kalau disini lebih kekeluargaan. Nggak senioritas banget. Push up dan latihan fisik tetep ada kok. Tapi ya standar lah. Cuma matahari sama medan latihannya aja ya Allah ngga nguatin pisan~
Kaya gimana ya? Bayangin aja dah tengah hari di Lapangan Triguna kaga ada pohon-pohon, debu dan kapuk berkeliaran, tanah berbatu. Buat push up enak bener~ wkwk

Disini kita dikasih makan loh! Kaka logistik yang masak~
Pagi roti-susu, siang makan berat, sore makan buah, sore pas mau pulang makan berat.
BERAT BADAN ANA JADI LUAR BIASA, HAHA. Dan dikasih waktu makannya 1 menit-an.
Gapernah ngunyah ana kalo makan, serius. Wkwk.
Tapi beratnya latihan ini kelak terbayar sama pengibaran.

TAPI INI NGGA BERLAKU BUAT ANA.

Karena pada akhirnya ana jadi MC~
Seneng sih haha karena latihannya jadi nggak selelah yang masuk pasukan.
Walaupun ana harus nge-MC sambil teriak. Bayangin.
Suara di buletin ala MC istana negara, tapi sambil teriak. Tapi selaw. Ana sudah melaluinya~
Dan berkat sering MC sambil teriak suara ana tambah bulat~~

Finally alhamdulillah pada hari H semua berjalan lancar. Walau yang pengibaran harus terus jalan walau medannya becek. Salut sumpah PDUnya jadi kecoklatan. Seumur2 ana gapernah ngalamin ngibar pake PDU dan nerjang becekan. Mereka pasti jadi punya kebanggaan tersendiri. :')

Ya gitu aja sih yang mau nanya-nanya lebih detil PC aja hahaapaansi. Walaupun sekarang ana udah dikira sombong gapernah main ke menwa, tapi terus terang itu karna ana ngerasa gapantes di menwa. Terakhir ngikut menwa itu pas baksos dan Imsohappy... Tapi lagi lagi, mindset ana nggak pantes di menwa bikin ana ga berani ke mako lagi.. u.u

Ana jadi malu bahkan untuk sekedar main disana. Sebenernya mah kangen sama kenangannya dan pengalaman yang... warna warni:')

Para paskibra UIN 2016 adalah teman-teman pertama yang ana dapet di kuliah. Walaupun deket bgtnya mah sama Azri lagi... Tapi mereka semua (ber-46) juga berharga dan ana nggak akan lupa. Sekian:')

A day so beautiful for me, 24/08/2016